Implementasi Emoticon dalam Refleksi Pembelajaran di SLB Autisma YPPA Padang
Penulis : Asnitawati, S.Pd
A. Situasi
Refleksi pembelajaran adalah tahapan akhir dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengingat kembali materi yang disampaikan. Karena memiliki peran penting, seorang guru harus memahami tahapan refleksi pembelajaran yang baik dan benar. Refleksi pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pembelajaran dapat dilakukan dengan cara penilaian tertulis maupun lisan. Sedangkan manfaat yang di dapat dari kegiatan refleksi ini adalah menjadi alat peninjau untuk menjelaskan situasi kelas, sehingga akan meningkatkan evaluasi ke depannya serta dapat menyalurkan aspirasi siswa mengenai masalah yang dihadapi selama pembelajaran.
Kegiatan refleksi biasa dilakukan pada kegiatan akhir pembelajaran. Salah satu kegiatan refleksi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media emoticon. Biasanya refleksi yang telah dilakukan dalam bentuk lisan. Setelah dicermati ternyata dengan menggunakan pertanyaan lisan kurang tepat dilakukan karena tidak semua peserta didik yang ada di kelas mampu berbicara karena mereka memili hambatan dalam berkomunikasi. Berdasarkan hal tersebut maka dicari solusi yang tepat yaitu dengan menggunakan emoticon. Media emoticon ini dilakukan karena memang dianggap sesuai dengan kemampuan peserta didik yang ada di kelas VII SLB Autisma YPPA Padang.
Namun berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan ternyata peserta masih belum memahami makna emoticon yang digunakan untuk kegiatan refleksi. Ini dapat dilihat saat peserta didik memilih gambar emiticon tanpa mengetahui makna dari gambar apa yang yang telah mereka ambil. Melihat kondisi diatas, penulis sebagai guru merasa perlu untuk melakukan pembiasaan menggunakan emoticon serta mengenalkan arti emoticon yang digunakan agar peserta didik mengerti dan paham dengan emoticon yang dipilih.
Situasi yang mendasari penulis dalam membuat praktik baik ini adalah diawali pada saat implementasi refleksi menggunakan emoticon. Berdasarkan hasil asesmen, peserta didik dalam memilih emoticon masih asal ambil. Akar masalahnya adalah peserta didik belum memahami makna dari gambar emoticon itu sendiri. Selain melakukan pembenahan terhadap akar masalah ini, penulis merasa perlu untuk melakukan pembenahan terhadap pembiasaan melakukan refleksi setiap akhir pembelajaran dengan menggunakan emoticon.
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa karakteristik dan kemampuan peserta didik juga berpengaruh pada hasil refleksi emoticon yang diberikan. Peserta didik yang akan dijadikan objek di sini adalah siswa kelas VII di SLB Autisma YPPA Padang. Jumlah peserta didik yang ada dalam kelas mempunyai kemampuan yang berbeda-beda :
- Peserta didik dengan inisial A, merupakan anak autis dengan kemampuan intelektual rata-rata, mempunyai kemampuan untuk berbicara, belajar dengan menggunakan audio visual, mengalami hambatan dalam mengingat pembelajaran (membaca, menulis, dan berhitung)
- Peserta didik dengan inisial R, merupakan anak autis yang mengalami hambatan dengan berkomunikasi, mampu menulis /dikte.
- Peserta didik dengan inisial L, merupakan anak autis yang mengalami hambatan intelektual dan komunikasi, mampu meniru tulisan.
- Peserta didik dengan inisial H, Merupakan anak autis yang mengalami hambatan intelektual dan komunikasi, mampu menuru tulisan, suka melakukan kegiatan berulang-ulang dan kadang-kadang tantrum.
B. Tantangan
Tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan kemampuan memahami emoticon yang digunakan saat melakukan refleksi di akhir pembelajaran digambarkan sebagai berikut:
- Mencari emoticon yang mudah untuk dipahami peserta didik
- Peserta didik belum mengetahui maksud dari gambar emoticon
- Melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan karakteristik peserta didik dalam mengenalkan emoticon
C. Aksi
Untuk mengatasi tantangan bagaimana meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap media emoticon pada kegiatan refleksi, maka penulis melakukan pendampingan dengan strategi CERIA. CERIA merupakan akronim dari Cari, Evaluasi, Rencanakan, Implementasikan, dan Ajak. Adapan tahapan yang dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Cari emoticon yang menarik.
Kegiatan ini diawali dengan mencari emoticon yang sesuai dengan pertanyaan refleksi yang akan diberikan kepada peserta didik. Pemilihan emoticon yang tepat akan membuat peserta didik lebih mudah untuk memahaminya. Pemilihan gambar emoticon juga tidak perlu banyak, dibatasi 2 sampai 3 gambar saja, sesuai dengan karakteristik peserta didik.
2. Evaluasi dan Refleksi
Evaluasi dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang pernah dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi, guru jarang melakukan kegiatan refleksi, jika ada guru hanya melakukan secara lisan. Kadangkala peserta didik itu sendiri kurang memahami dengan pertanyaan yang kita sampaikan. Mereka juga kurang memahami bagaimana cara mengungkapkan perasaan mereka dengan tepat. Selain itu penggunaan media emoticon yang tidak rutin mengakibatkan peserta didik tidak memahami makna dari gambar emoticon itu sendiri, sehingga hasilnya mereka hanya mengambil gambar saja tanpa tahu maksud dari gambar tersebut. Meskipun sebelum memilih guru sudah menerangkan makna dari masing-masing gambar. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan masukan dari berbagai pihak (kepala sekolah dan pengawas) maka disepakati untuk lebih membiasakan refleksi pembelajaran melalui emoticon dan sebelum memberikan emoticon guru harus mengulangi makna emoticon tersebut satu-persatu, sampai peserta didik paham dan dapat melakukan refleksi sesuai yang diharapkan. Selain itu penggunaan media yang beragam juga dapat membuat peserta didik untuk lebih bersemangat dalam melakukan refleksi, misalnya dengan menggunakan aplikasi melalui media komputer.
3. Rencanakan bentuk refleksi.
Melalui kegiatan kombel belajar RANCAK dapat memilih bentuk-bentuk refleksi yang dapat digunakan untuk pembelajaran. Pemilihan bentuk refleksi ini di sesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik, terutama bagi anak berkebutuhan khusus dalam hal ini anak Autis. Secara bersama-sama guru saling berbagi pengalaman dan memberikan masukan untuk dapat membuat dan memilih model refleksi yang akan digunakan. Berdasarkan hasil kegiatan kombel yang telah dilaksanakan, saya merasakan cocok menggunakan refleksi melalui gambar emoticon, karena peserta didik di kelas saya pada umumnya mempunyai hambatan untuk berbicara. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya adalah :
-
- Mengamati gambar emoticon yang akan digunakan
- Menunjukkan gambar emoticon sesuai instruksi
- Menyebutkan arti gambar emoticon
- Mencari gambar emoticon yang sama melalui media wardwoll
- Mencari gambar emoticon sesuai dengan pertanyaan melalui media wardwoll
4. Implementasikan
Kegiatan refleksi biasanya dilakukan di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil dari kegiatan komunitas belajar tentang refleksi yang telah dilaksanakan di SLB Autisma YPPA, maka sebagai guru kelas VII saya mencoba menerapkannya di dalam kelas. Saya memilih 2 metode refleksi yang akan digunakan yaitu dengan mengggunakan media gambar emoticon yang ditempel dan dengan menggunakan media aplikasi. Emoticon yang saya gunakan 2 sampai 3 gambar untuk 2 pertanyaan, yaitu tentang perasaan 2 gambar yaitu gambar senang dan sedih, sedangkan untuk pertanyaan yang ke 2 saya menggunakan 3 gambar untuk pertanyaan pemahaman yaitu gambar paham, bingung, dan tidak mengerti.
Adapun langkah-langkah kegiatan yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
-
- Memperlihatkan 3 gambar emoticon yang nantinya akan saya gunakan untuk kegiatan refleksi.
- Emoticon yang digunakan untuk menanyakan perasaan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran
- Emoticon untuk menanyakan pemahaman peserta didik pada materi yang telah diajarkan
- Menjelaskan satu persatu gambar emoticon. Kegiatan akan saya awali terlebih dahulu dengan mengenalkan apa maksud dari emoticon-emoticon yang saya gunakan, hal itu perlu dilakukan karena peserta didik saya mempunyai kesulitan dalam membedakan ekspresi.
- Menunjuk gambar emoticon dengan benar. Adapun caranya adalah dengan meletakkan media diatas meja, kemudian peserta didik akan menunjuk gambar emoticon sesuai dengan apa yang disebutkan oleh guru, contoh “Tunjuk gambar senang!”. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian dan dilakukan secara continue sampai peserta didik dapat menunjuk dengan benar.
- Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan instruksi menyebutkan, jadi disini peserta didik disuruh menyebutkan arti gambar emoticon yang di perlihatkan dengan instruksi “Ini gambar apa?”
- Mencocokkan gambar dengan menggunakan media wordwoll. Disini guru akan mengajak peserta didik melakukan game mencocokkan gambar. Caranya satu persatu peserta didik akan tampil kedepan untuk melakukan permainan. Sebelumnya guru akan menjelaskan cara menggunakan jari untuk memindahkan kusor ke gambar yang sama kemudian klik. Apabila ada peserta didik yang masih belum mapu menggunakan lapton, guru akan membimbing peserta didik sampai bisa secara mandiri memindahkan kusor yang ada dilaptop. Pada kegiatan ini peserta didik diajak untuk konsentrasi melihat gambar yang ada dan mencari gambar yang sama kemudian klik. Peserta didik dilatih untuk dapat menggunakan aplikasi dengan benar, penggunaan jari juga dapat melatih motorik halus, serta dengan mencari gambar yang sama juga dapat meningkatkan konsentrasi mereka. Diharapkan pada kegiatan ini peserta didik mampu mencocokan gambar dengan baik dan benar.
- Menentukan gambar emoticon yang benar sesuai dengan pertanyaan yang diberikan dengan menggunakan media wardwoll. Pertanyaan yang ditampilkan pada media ini dengan menggunakan suara. Model ini karena peserta didik yang saya belum mampu untuk membaca. Kegiatan ini akan saya lakukan secara berulang-ulang sampai peserta didik benar-benar memahami dan dapat memilih emoticon yang benar sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
- Menempelkan media emoticon secara langsung. Jadi peserta didik akan saya perlihatkan 3 gambar kemudian mereka akan memilih 1 gambar yang sesuai dengan apa yang mereka rasakan, kemudian menempelkannya sesuai dengan nama mereka masing-masing.
- Memperlihatkan 3 gambar emoticon yang nantinya akan saya gunakan untuk kegiatan refleksi.