slbautisma-yppapadang.sch.id - Sesuai dengan Edaran Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease, SLB Autisma YPPA Padang sudah ke-2 kalinya menyelenggarakan Ujian Sekolah semenjak ditiadakannya Ujian  Nasional dan penyelenggaraan Ujian Sekolah diserahkan kepada masing-masing Satuan Pendidikan.

Ujian Sekolah yang disebut dengan US adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi siswa terhadap standar kompetensi kelulusan untuk semua mata pelajaran  yang dilakukan oleh sekolah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Ujian Sekolah yang diselenggarakan oleh sekolah mengacu kepada JUKNIS US/ketentuan yang mengatur penyelengaraan dan teknis pelaksanaan US. Salah satu ketentuan US bahwa setiap Satuan Pendidikan yang akan mengikuti US tahun ini, membuat kisi-kisi dan indikator soal sebagai acuan pengembangan dan perakitan soal US 

Tahun Pelajaran 2021/2022 Satuan Pendidikan SLB Autisma YPPA Padang menyelenggarakan Ujian Sekolah mulai dari Tingkat SDLB, SMPLB dan SMALB. Ujian Sekolah untuk tingkat SMALB akan diselenggarakan mulai dari tanggal 14 s.d 18 Maret 2022. Sementara untuk Tingkat SDLB dan SMPLB akan dilaksanakan serentak mengacu kepada kalender pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing. Jumlah peserta didik SMALB yang mengikuti US tahun ini sebanyak 6 orang dengan ketunaan autis. Tempat pelaksanaan Ujian di SLB Autisma YPPA Padang. Panitia ujian sudah mempersiapkan ruang ujian yang nyaman dan jauh dari kebisingan. Ujian dimulai pada pukul 08.00 dan berakhir pukul 11.30 dengan 2 mata pelajaran setiap harinya. 

Pelaksanaan Ujian portopolio atau praktek dilaksanakan setelah selesainya ujian tertulis ini. Mengingat peserta didik yang akan mengikuti Ujian Sekolah ini adalah peserta didik dengan ketunaan autis maka mengacu kepada JUKNIS, guru membuat soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dan essay sebanyak 5 butir soal. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan US dan membuat susunan panita US dengan surat keputusan kepala sekolah.

Pelaksanaan membuat soal Ujian Sekolah ini, kepala sekolah membuat TIM yang bertugas membuat kisi-kisi dan indikator, membuat soal, mengedit dan mengetik soal serta melakukan pemberkasan soal-soal dilanjutkan dengan pengoreksian hasil ujian. Panitia Ujian Sekolah menyiapkan segala sesuatu kebutuhan Ujian Sekolah agar Ujian Sekolah dapat berjalan tertib dan lancar. Peserta didik yang mengalami gangguan komorbit/doble handicap maka ujian untuk mereka hanya menguji kompensatorisnya saja. 

Menurut Ibu Rini Yanty, S.Pd, Kepala Sekolah SLB Autisma YPPA Padang dengan diselenggarakannya Ujian Sekolah oleh masing masing Satuan Pendidikan ini, membuat guru-guru lebih leluasa membuat soal ujian karena benar-benar sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didiknya dan materi apa saja yang terjaring diasesmen itu yang akan kita ujikan.  Bagi peserta didik yang mampu secara akademik dapat mengikuti ujian mata pelajaran namun bagi peserta didik yang terkendala secara akademik maka dapat mengikuti ujian program khusus saja dengan standar soal sesuai kompetensinya. 

Menurut Ibu Asnitawati, S. Pd, guru kelas SMALB meskipun peserta didiknya sudah duduk di bangku SMALB namun kemampuan akademiknya belum tentu sesuai dengan jenjang kelasnya, untuk itu soal yang  dibuat haruslah sesederhana mungkin dan agar lebih memudahkan pemahaman peserta didik maka soal ditampilkan dengan gambar yang jelas dan mudah dicermati. Menurut ibu Asnitawati bahwa perkembangan umur kronologis anak berkebutuhan khusus tidak sesuai dengan perkembagan umur mentalnya. Menurut Desmawati salah seorang orang tua murid yang anaknya mengikuti Ujian Sekolah tahun ini mengatakan dan berharap penilaian yang dilaksanakan dapat mengukur kompetensi yang dimiliki anaknya dan setiap anak memiliki keunggulannya masing-masing. 

Menurut ibu Rida Hayani, M.Pd selaku pengawas Provinsi Sumatera Barat mengatakan bahwa dengan ditiadakannya Ujian Nasonal sangat menguntungkan bagi peserta didik kita karena soal dibuat benar-benar sesuai dengan kemampuan anak berkebutuhan khusus. Menurut beliau salah satu keuntungan ditiadakannya Ujian Nasional, guru bebas membuat soal sesuai kondisi, karakteristik dan lingkungan sekolah peserta didik kita serta mengingat kemampuan peserta didik di perkotaan berbeda dengan kemampuan peserta didik yang berada di daerah pedesaan.