Artikel

5 KIAT DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)

Ditulis oleh : Rini Yanty, S.Pd


slbautisma-yppapadang.sch.id - Tinjauan dari DSM V tahun 2013 Autism Spectrum Disorder merupakan gangguan perkembangan yang disebabkan oleh disfungsi pada perkembangan otak/gangguan  perkembangan syaraf yang ditandai dengan hambatan komunikasi sosial dan interaksi sosial, serta adanya pola perilaku ketertarikan yang terbatas maupun aktifitas yang berulang yang terjadi sebelum usia 3 tahun. Sementara dari sudut pandang neorologis GSA didefinisikan sebagai serangkaian gangguan syaraf yang mempengaruhi kemampuan bahasa, kognitif dan perkembangan social (Allen, 2008).

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh seorang anak dengan gangguan spectrum Autism Disorder diantaranya;

Segi komunikasi social :

-         Keterlambatan dalam perkembangan bahasa.

-         Kesulitan melakukan komunikasi (percakapan dengan orang lain) bicara tidak dipakai untuk berkomunikasi .

-         Penggunaan bahasa yang berulang/stereotipe, repetitive, echolalia, aneh)

-         Sulit bermain peran baik secara spontan maupun imajinatif)

Segi hambatan interaksi social :

-         Bermasalah dalam perilaku nonverval misalnya kesulitan membangun kontak mata dengan lawan bicara, ekspresi wajah yang kaku, ketidakmengertian dengan bahasa tubuh).

-         Terkendala dalam membina hubungan pertemanan sesuai tingkat perkembangannya.

-         Kurang menunjukkan ketertarikan dan kesenangan dengan orang lain.

-         Kurang mampu membangun hubungan social emosional secara timbal balik.

Minat terbatas dan perilaku berulang :

-         Kecendrungan mempertahankan suatu minat atau lebih dengan cara yang khas dan berlebihan misalnya memainkan suatu objek dengan cara berlebihan.

-         Perilaku berulang atau stereotipe misalnya bertepuk tangan, berputar-putar, menggoyangkan badan berulang-ulang, mondar mandir).

-         Memiliki rutinitas/ritual tertentu yang kaku.

-         Memiliki ketertarikan pada bagian objek tertentu

 

 

Kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi menyebabkan anak autis semakin asyik dengan dunianya sendiri dan menarik diri dari lingkungannya serta tenggelam dalam stimulasi diri. Anak autis dengan tipe verbal yang mempunyai modalitas dalam bicara dapat dilatih terus menerus. Sebagai orang tua dan guru kita harus membantu mereka dalam berkomunikasi seperti melatih mereka untuk mengungkapkan apa yang mereka inginkan mulai dari yang sederhana sampai ke yang komplit. Bagi anak autis  non verbal dapat kita latih dengan PECS (Picture Exchange Communication System) dengan simbol gambar melalui tahapan PECS.

 

Ada beberapa kiat yang harus diperhatikan guru dan orang tua untuk membantu anak autis dalam berkomunikasi :

1.      Berbicara dengan kalimat tepat dan jelas, sambil membangun kontak mata dengan anak autis.

2.      Gunakan kosa kata yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak autis. Mereka dengan tingkat kemampuan komunikasi yang berat, pilihlah kata-kata yang akrab, spesifik dan konkrit serta ulangi seperlunya.

3.      Fokus pada pengembangan interaksi dan komunikasi di lingkungan di mana siswa berada.

4.      Beri waktu yang cukup untuk memproses informasi, mungkin perlu untuk berbicara pelan atau jeda diantara kata-kata.

5.      Gunakan bahasa yang jelas, sederhana dan ringkas. Hindari kiasan dan ironi dapat membingungkan siswa dengan kesulitan komunikasi.

 

Program komunikasi dua arah ini dapat dijalankan pada kurikulum menengah dan lanjut diantaranya programnya yaitu :

-         Bahasa Ekspresif : 

- bertukar informasi dengan benda

- bertukar informasi dengan gambars 

- bertukar informasi social 

 - menyatakan tidaktahu untuk pertanyaan yang belum dikenal 

- bertanya dengan “apa ini/ini apa” 

 - menyebutkan dimana 

- menjawab pertanyaan pengetahuan umum 

- menceritakan gambar dengan kalimat sederhana 

- menemukan benda yang tidak terlihat 

- meminta benda yang diinginkan dengan menggunakan kalimat    sebagai jawaban mau apa 

- menanyakan dengan pertanyaan (apa, siapa, unutk apa, bagaimana) 

- Menceritakan benda dengan menggunakan kata sifat dalam pandangan dan luar pandangan atau dengan langsung serta dengan hambatan 

Kiat seperti di atas dapat digunakan oleh orang tua di rumah dan guru-guru di sekolah regular, sehingga anak autis dapat terbantu dalam berkomunikasi.

SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Februari 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28