slbautisma-yppapadang.sch.id - Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan, menilai, mengevaluasi dan memberikan pengetahuan yang luas kepada peserta didiknya untuk kemandiriannya dimasa depan, baik bagi guru yang mengajar siswa dikelas reguler (SD, SMP, SMA atau Madrasah) ataupun bagi guru khusus yang mengajar di sekolah khusus (SDLB, SMPLB  dan SMALB ) bagi peserta didik berkebutuhan khusus.

Di SLB Autisma YPPA Padang siswanya memiliki bermacam prilaku yang berbeda dan unik diantara satu dengan yang lainnya sesuai dengan kemampuan dan tingkat kelainan yang berbeda pula. Ada yang baru datang ke sekolah dengan menangis , ada dengan tantrumnya, atau datang dengan rasa senang tetapi ketika proses belajar berlangsung bisa tiba-tiba saja menangis atau tantrum menyakiti diri sendiri atau orang lain 

Guru di sekolah reguler hanya bisa menceritakan, menjelaskan dan memberikan inspirasi kepada siswanya. Tapi guru di sekolah luar biasa autisma YPPA sangat luar biasa mereka tidak hanya menjalankan tugas utama sebagai seorang guru, tapi lebih dari itu mereka juga mendidik kemandirian siswa seperti mampu memakai pakaian sendiri, mandi sendiri, menggosok gigi sendiri, makan sendiri, serta merawat diri sendiri seperti melatih  untuk ke toilet BAK dan BAB gurulah yang membimbing mereka. Tidak hanya itu guru luar biasa juga harus sabar penuh kasih sayang dalam membimbing siswanya, karena guru siswa autis juga mengalami hal-hal yang luar biasa  seperti siswanya mengalami tantrum  saat belajar dalam bentuk memukul diri sendiri dan memukul atau menarik jilbab guru, mengigit, berteriak dan menangis dengan tiba-tiba.

Guru luar biasa juga mengajari bagaimana siswa bisa  BAK dan BAB di toilet agar jangan BAK dan BAB nya di kelas saat belajar dan mampu cebok atau membersihkan kembali dengan benar. Program yang sudah  di siapkan oleh guru belum tentu bisa terlaksanakan dengan baik, atau bisa saja program tidak terlaksana dengan semestinya. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi  guru SLB Autisma YPPA bagaimana siswa dengan kemampuan autis dapat belajar dengan baik tentunya tidak terlepas dari peran orang tua dan kerjasama orang tua dan guru dalam proses pembelajaran.

Tantangan berikutnya siswa autis disarankan kepada orang tua untuk diet casein free, glutein free,sugar free, namun kenyataannya sulit bagi orang tua untuk menjalankan diet yang sesungguhnya pada siswa, sehingga perkembangan kemampuan belajar siswa kurang maksimal belum  sesuai dengan program individual yang telah dirancang guru. 

Disinilah bedanya guru di sekolah reguler membuat program pembelajaran , mengajar dan mendidik siswa, adanya hubungan timbal balik guru dan siswa, memberikan penilaian, serta memberikan tindak lanjut dan mendapatkan hasil belajar siswa. Di sekolah luar biasa, guru menilai hasil belajar siswa bukanlah merupakan tujuan utama dalam pembelajaran, yang menjadi tujuan pendidikan luar biasa dimana siswa bisa mandiri, bisa berkarya , bisa mengembangkan kemampuan diri, potensi diri, bakat minat serta keterampilan  sesuai dengan kemampuan , keterbatasannya untuk bekal hidupnya mandiri dimasyarakat.

Guru-guru SLB Autisma YPPA Padang adalah guru-guru biasa yang luar biasa dalam mendidik, mengembangkan kemampuan, bakat, minat dan kemamdirian siswa yang beraneka ragam prilaku  autis yang dimunculkan siswanya. Guru luar biasa yang sabar dan telaten dalam mendidik, membina dan mengarahkan siswa supaya memiliki kemandirian di dalam hidupnya, mengembangkan potensi dirinya serta memiliki karya yang bernilai guna dan berhasil guna. “Selamat bertugas guru-guru luar biasa, semangatmu, kesabaranmu, kegigihanmu dan ketulusanmu modal bagi siswa untuk mengembangkan dirinya menjadi insan yang berguna dan berprestasi dalam hidupnya.”