
Cara Guru Melatih Anak Autis dalam Mengelola Emosi
Ditulis Oleh : Rini Yanty, S.Pd
Sedangkan
kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengenali, mengelola dan
mengendalikan gejolak emosi dalam diri. Salah
satu permasalahan yang dialami anak autis adalah kesulitan dalam mengelola
emosi. Emosi mereka cendrung tidak stabil misalnya saja tiba tiba tanpa sebab
mereka bisa mengamuk/tantrum, berteriak-teriak, menyakiti diri sendiri dan
memukul orang lain yang di dekatnya. Ketidakmampuan dalam mengekspresikan
perasan atau menyampaikan apa yang diinginkan membuat mereka cepat emosi.
Mengungkapkan emosi tidak sesuai dengan rangsangan yang diterimanya seperti
tertawa terbahak-bahak ketika melihat pohon/daun yang bergoyang ataupun
menangis/sedih berlebih-lebihan, padahal
seharusnya tidak seperti itu.
Perilaku
perilau seperti di atas jika dibiarkan saja dapat mengganggu proses belajar dan
menjadi masalah ketika orang tua membawa
anak ke tempat-tempat umum. Mengamuk terjadi pada beberapa anak jika kemauan
mereka tidak dituruti. Menyuruh mereka harus antrian dan berjalan tenang di supermarket
serta duduk manis di restoran. Hal ini akan membuat mereka menjerit, menendang,
mencakar dan menggigit. Membantu anak autis mengatasi munculnya hal-hal tersebut, guru dan orang
tua dapat menjalankan program Identifikasi emosi.
Dalam
metode ABA kurikulum menengah terdapat program tentang mengenalkan emosi kepada
anak autis, dan tujuan akhir program ini dapat membantu anak autis dalam
mengelola emosinya. Diantara programnya meliputi :
1.
Kategori : Bahasa Reseptif Emosi
Aktifitas :
Menunjuk
Instruksi :
Tunjuk gambar orang sedang
Respon Benar :
Anak Menunjuk
2.
Kategori : Bahasa Ekspresif Emosi
Aktifitas :
Menyebutkan
Instruksi :
Ini gambar orang sedang
Respon Benar :
Anak menyebutkan ekspresi emosi sesuai gambar
3.
Kategori : Bahasa Reseptif Emosi
Aktifitas :
Mencobakan
Instruksi :
Cobakan
Respon Benar :
Anak mencobakan
4.
Kategori : Bahasa Ekspresif Emosi
Aktifitas :
Menyebutkan
Instruksi :
Apa yang dia rasakan (gambar)
Respon Benar :
Anak menyebutkan dia sedang
5.
Kategori : Bahasa Ekspresif Emosi
Aktifitas :
Menyebutkan
Instruksi :
Apa yang saya rasakan (guru mencobakan ekspresi emosi)
Respon Benar :
Anak menyebutkan kamu sedang ….
6.
Kategori : Bahasa Ekspresif Emosi,
Aktifitas :
Menyebutkan
Instruksi :
Apa yang kamu rasakan (anak mencobakanekspresi emosi)
Respon Benar :
Anak menyebutkan saya sedang ….
Guru
mengajarkan program ini sesuai dengan prasyaratnya. Dalam mengenalkan
bermacam-macam ekspresi emosi guru dapat menggunakan gambar/topeng ekspresi
(gambar orang tertawa, menangis, sedih, marah, terkejut, takut, gembira/senang)
mulai dari bahasa reseptif dilanjutkan dengan bahasa ekspresifnya. Anak juga
diminta untuk mencobakan berbagai ragam ekspresi emosi, untuk program ini
kebanyakan anak autis mengalami kesulitan dan membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk bisa menguasai program ini dan belum seperti yang kita harapkan, karena kebanyakan dari
anak autis cendrung tanpa ekspresi.
Dalam
membantu mengelola emosi anak autis guru dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Membantu menamai
setiap ekspresi emosi anak dan mengeksptresikan emosi dengan benar
2.
Membantu anak
memahami emosi orang lain
3.
Membantu anak
mengenali perasaaannya
4.
Menerima emosi
anak
5.
Menjadi teman
cerita yang baik bagi anak
6.
Membantu anak
mengeksporasi emosi dalam buku cerita/gambar
7.
Membantu anak
menyatakan apa yang dirasakannya
8.
Membantu anak
bermain bebas dan bermain terstruktur
9.
Melatih anak dalam
bermain peran yang melibatkan berbagai ekspresi emosi
Orang
tua dan guru dapat bersama-sama membantu mengelola emosi anak. Di rumah orang
tua dapat membantu anak mengenali emosinya serta mewaspadai perilaku yang dapat
menghambat perkembangan sosial emosinya. (*)