
Guru Ajarkan Konsep Identifikasi Melalui Media Miniatur SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis Oleh : Ratna Dewi, S.Pd
slbautisma-yppapadang.sch.id - Autisme merupakan suatu gangguan tumbuh kembang pada anak. Pada anak usia dini, autisme menjadi suatu masalah serius. Anak-anak yang menderita autisme pada umumnya kesulitan untuk belajar secara biasa. Diperlukan materi yang memang dikhususkan untuk anak autis. Selain itu, dalam mengajari anak autis materi yang diajarkan haruslah berulang-ulang sampai anak tersebut paham. Media pembelajaran pun tidak cukup hanya berupa uraian atau tulisan, perlu ditunjang juga seperti gambar dan miniatur.
Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang dimaksud adalah perbaikan dalam diri individu yang secara terus-menerus untuk menjadi lebih baik selama proses pembelajaran. Pendekatan yang tepat, dan peran media juga sangat diperlukan dalam pengajaran di kelas. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Melalui media pembelajaran, diharapkan peserta didik akan lebih tertarik untuk belajar. Berawal dari rasa tertarik itulah, motivasi belajar peserta didik dapat dibangun. Sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Media pembelajaran dapat digunakan di berbagai cabang ilmu sesuai dengan karakteristik masing masing ilmu, karena media mempunyai posisi yang cukup penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Di SLB Autisma YPPA guru menggunakan media miniatur disamping media gambar. Jika dalam belajar identifikasi, anak mengalami kendala ketika menggunakan gambar maka guru dapat mencobakan media miniatur. Media miniatur ini sangat membatu anak autis dengan tipe belajar visual untuk memahami konsep lebih cepat. Melalui media miniatur pembelajaran jadi lebih menantang.
Pengalaman guru setelah beberapa kali pertemuan mengajarkan identifikasi melalui gambar baik gambar binatang, sayuran, buah serta gambar lainnya ditemukan adanya siswa yang mengalami kesulitan. Misalnya siswa asal tunjuk gambar yang di intruksikan, Kesulitan siswa membedakan gambar. Gambar tersebut kurang menarik bagi siswa. Sebagai seorang guru harus berkreatifitas untuk mencari media lain yang lebih menarik salah satunya media miniatur. Setelah mencobakan dengan media miniatur ternyata siswa lebih mudah memahami konsep yang diberikan oleh guru. Bisa saja karena media miniatur lebih menarik dan menyerupai bentuk asli.
Dalam proses belajar dan mengajar tidak semua siswa yang belajar melalui media miniatur, ada juga siswa yang hanya belajar dengan media gambar saja sudah dapat memahami apa yang di instruksikan oleh guru. Karena setiap siswa berbeda-beda tingkap pemahamannya.
Oleh karena itu pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar bagi anak autis sangatlah penting, agar mereka dapat menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Namun dalam pemanfaatan media pembelajaran tersebut, kita harus betul-betul memperhatikan jenis media yang digunakan, agar sesuai dengan kebutuhan dari setiap ABK. Sehingga proses belajar/mengajar dapat berlangsung dengan baik, menarik (tidak membosankan) dan mudah dipahami. (*)