Orang tua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan orang tua pada umumnya. Untuk meminimalisir kecemasan pada orang tua untuk itu pentingnya memberikan konseling individu kepada setiap orang tua di SLB Autisma YPPA Padang.

Konseling individu adalah proses terapeutik di mana seorang konselor atau terapis bekerja secara pribadi dengan klien untuk membantu mereka mengatasi masalah emosional, psikologis, atau kehidupan yang dihadapi. Konseling individu sering digunakan untuk menangani berbagai masalah seperti stres, kecemasan, depresi, masalah hubungan, kesulitan pekerjaan, trauma masa lalu, dan lainnya.

Proses ini memberikan ruang bagi klien untuk berbicara secara terbuka, merasa didengar, dan menerima panduan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Tujuan dari konseling individu adalah untuk memberikan dukungan yang mendalam, membantu klien untuk lebih memahami diri mereka sendiri, serta memberikan alat dan strategi untuk mengatasi tantangan yang sedang dihadapi.

Konseling individual yang dilakukan di SLB Autisma YPPA Padang dilakukan setiap pembelajaran selesai. Orang tua akan diberikan informasi oleh guru tentang perkembangan anak, masalah yang terjadi pada anak saat pembelajaran berlangsung, dan program-program yang berjalan dan program-program yang tidak berjalan karena sebab-sebab tertentu.

Ketika perkembangan anak sangat pesat maka guru dapat memberikan arahan kepada orang tua untuk memasukkan anak mereka ke sekolah umum. Sebaliknya, ketika terdapat masalah pada perkembangan sang-anak guru akan memberikan dukungan yang mendalam kepada orang tua seperti memberikan dukungan emosional agar orang tua tidak mudah menyerah untuk melakukan ikhtiar demi perkembangan anak.

Program yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, koordinator akan mendiskusikan bersama tim pengajar dan mencari solusi yang terbaik untuk sang anak. Guru akan menjelaskan kepada orang tua jalan keluar untuk masalah yang ditemui pada anak tersebut, sehingga orang tua tidak khawatir ketika anak mereka mengalami kemunduran dalam perkembangannya.

Penulis: Nadya Permata Sari, S.Sos