Keterampilan Pra Menulis bagi Anak Autis di SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis Oleh : Puput Deswita, S.Pd
slbautisma-yppapadang.sch.id - Keterampilan pra menulis merupakan deretan keterampilan dasar yang dikembangkan dan dikuasai anak sebelum ia bisa menulis. Keterampilan pra menulis ini disebut juga dengan kesiapan anak sebelum menulis. Tujuan dari keterampilan pra menulis ini agar siswa mampu menulis dengan jelas dan mudah dibaca. Pada umumnya anak sudah melakukan kegiatan menulis sebelum memasuki usia sekolah. Hal ini terlihat ketika anak melihat alat tulis biasanya secara spontan anak akan menggunakan alat tulis tersebut untuk menulis, walaupun yang ia buat hanyalah coretan-coretan berupa benang kusut.
Awalnya anak mulai belajar mencoret-coret saat usia 2 tahun. Anak mula-mula belajar membuat garis vertikal, horizontal, lalu melingkar. Baru setelah itu mulai berkembang dari hal sederhana ke coretan yang lebih luas. Menulis merupakan suatu proses yang kompleks dari berbagai kemampuan seperti koordinasi mata dan tangan dan kemampuan memahami ide/konsep yang dipengaruhi oleh kecerdasan anak.
Keterampilan menulis ini penting dikuasai oleh anak agar anak dapat melakukan komunikasi dan mengekspresikan dirinya dan keinginannya melalui tulisan (non verbal). Pada umumnya orangtua kurang memperhatikan proses dan kesiapan anak untuk menulis. Anak-anak langsung diberikan alat tulis dan dituntut untuk bisa menghasilkan tulisan yang sesuai dengan instruksi orangtua. Sebelum anak dapat menulis, anak harus melakukan berbagai aktivitas dalam mengasah keterampilan pra menulisnya.
Keterampilan pra menulis ini berkontribusi pada kemampuan anak memegang dan menggunakan pensil, menggambar, menulis, meniru bentuk dan mewarnai. Berikut kegiatan/aktivitas yang dapat membantu keterampilan pra menulis anak autis di SLB Autisma YPPA Padang :
1. Kegiatan meronce
Kegiatan ini dapat membantu anak dalam mengembangkan kemampuan pra menulis nya seperti meronce manik-manik serta kegiatan menjahit di papan berlobang yang mana anak memasukkan tali ke dalam papan yang berlobang.
2. Bermain plastisin
Bermain plastisin biasanya disukai anak-anak. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggenggam, meremas, membulatkan, memotong hingga membentuk plastisin menjadi sebuah karya.
3. Menggunting dan menempel
Memegang gunting tidak bisa sembarangan, harus memakai jempol dan telunjuk. Dalam hal ini anak dapat dilatih koordinasi mata dan tangan saat menggunting mengikuti garis bantu. Begitu juga dengan menempel. Aktivitas ini membantu anak melatih otot-otot pergelangan tangan dan jarinya. Kegiatan menggunting ini harus diawasi oleh orangtua ataupun guru.
4. Kegiatan menjepit benda atau menekan jepitan kain
Kegiatan ini juga melatih otot-oto jarinya dalam mengembangkan keterampilan menulis nantinya.
5. Kegitan aktivitas lainnya yang membutuhkan kekuatan jari seperti membuka wadah atau toples.
Aktivitas ini menjadi bakal untuk memegang dan menggunakan pensil dan dapat menulis dengan rapi. Kemampuan pra menulis ini lebih banyak menitikberatkan pada kemampuan motorik halus yang lebih banyak menggunakan jari jemari. Proses pengembangan motorik halus ini terus berlanjut hingga seseorang mencapai tahap yang lebih matang.