Sastra

Cara Guru Tingkatkan Keterampilan Bercerita Anak Autis

Ditulis Oleh : Rosmadawati, S.Pd

slbautisma-yppapadang.sch.id - Autisme merupakan gangguan perkembangan otak, yang mempengaruhi kemampuan anak dalam berintekrasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan keterbatasan anak autis dalam berkomunikasi mempunyai peluang mereka mengalami gangguan bahasa. Gangguan itu dapat berupa gangguan pada struktur susunan kata.susunan kata tersebut merupakan hal yang penting untuk memahami pesan yang disampaikan.

Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi, atau hanya sebuah dongeng yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan.

Metode bercerita merupakan salah satu cara yang ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar kepada anak. Cerita yang disampaikan harus mengandung pesan, nasihat, dan informasi yang dapat ditangkap oleh anak, sehingga anak dapat dengan mudah memahami cerita .

Di Sekolah Luar Biasa Autisma YPPA Padang cara mengajarkan anak untuk bercerita yaitu dimulai dari program menceritakan hal atau benda/foto-foto yang terlihat dengan cara sederhana dan menyebutkan sesuai dengan ciri-ciri benda itu sendiri. Setelah anak mampu menceritakan benda yang terlihat,maka dilanjutkan dengan program menceritakan hal yang tidak terlihat. Selain itu juga ada program anak mendengarkan cerita guru, lalu anak disuruh menceritakan ulang cerita yang didengarkan tadi. Dalam bercerita guru juda dapat melatih gesture dan mimik serta ekspresi saat bercerita, agar cerita yang disampaikan menjadi menarik. Keterampilan bercerita ini dapat diajarkan guru pada kurikulum menengah dan lanjut baik melalui bercerita tentang benda/foto secara konkrit maupun bercerita tentang dirinya sendiri, tentang keluarga dan lingkungannya.

Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan cerita. Melalui metode bercerita anak akan dapat mengembangkan kemampuan bahasanya, dapat mengulang bahasa yang didengarnya dengan bahasa yang sederhana, sehingga metode bercerita berpengaruh terhadap kemampuan berbicara anak.

Dalam mengembangan keterampilan bercerita pada anak autis, sekolah secara rutin menjalankan program literasi baik yang dilakukan di luar kelas maupun dalam kelas. Kegiatan di luar kelas seperti : siswa menonton tayangan televisi tentang cerita-cerita edukasi misalnya cerita religi (kisah-kisah nabi ataupun cerita fiksi/non fiksi lainnya). Setelah menonton guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang video yang baru saja ditayangkan. Guru membimbng siswa dalam bertanya dan menjawab.  Disamping itu ada saatnya guru secara bergantian bercerita/mendongeng dan di waktu lain siswa juga diminta bercerita tentang hal-hal sederhana yang dialaminya sehari-hari. Kegiatan literasi di luar kelas  ini dilaksanakan secara bersama-sama melibatkan seluruh siswa dan guru. Video/film diputar selama 15 menit. Kegiatan literasi di luar kelas ini dilakukan 3 kali dalam seminggu. Kegiatan literasi dalam kelas dilaksanakan setiap hari, siswa membaca buku selama lebih kurang 10 menit dan salah seorang siswa diminta menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri.

Metode bercerita bertujuan untuk menghibur, melatih anak berkomunikasi dengan baik, memahami pesan dari cerita dan mampu mengungkapkan ide cerita serta menambah wawasan dan pengetahuan bahasa secara luas. (*)

SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Oktober 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31