
5 Cara Guru dalam Mengembangkan Bakat dan Minat Anak Autis di SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis Oleh : Puput Deswita, S.Pd
Minat dapat mendorong untuk
membentuk bakat menjadi lebih sempurna sehingga bakat tersebut dapat
terkembangkan menjadi sesuatu yang membuat kita istimewa dari orang lain. Minat
adalah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada
untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Keminatan
anak autis sangat kuat jika ada ketertarikan dengan suatu kegiatan tertentu.
Hal itu dikuatkan dengan pernyataan Harison Sirait bahwa setiap anak punya
bakat dan ada golden age yang harus dikejar agar dapat dilihat bakat dan
minatnya.
Anak autis mempunyai potensi
diri yang dapat dibanggakan. Kadang kita tidak menyadari bahwa anak
berkebutuhan khusus itu punya potensi yang bisa ditonjolkan dan harus bisa
dikembangkan. Pengembangan bakat dan minat di SLB autisma YPPA Padang dapat
dikembangkan melalui mata pelajaran keterampilan pilihan yang mana pada mata
pelajaran tersebut terdapat beberapa bidang yang diminati oleh anak. diantaranya : bidang keterampilan, keterampilan
mengolah barang bekas, tata busana, tata boga,
seni musik, seni rupa, seni tari, , teknologi informasi dan komunikasi.
Setiap guru dan orang tua
pasti menginginkan bakat anak nya dapat terkembangkan. Peran orang tua dan guru
sangat penting dalam hal ini. Temukenali bakat anak sedini mungkin. Jangan cuma
didiamkan saja. Bantu anak mengembangkan bakat mereka. Pengenalan bakat dan
minat anak menjadi penting untuk menentukan masa depan dan kehidupan mereka.
Berikut beberapa cara yang dilakukan guru dalam mengembangkan bakat dan minat anak autis di SLB Autisma YPPA Padang :
1.
Identifikasi bakat dan minat
Guru
melakukan identifikasi dengan mengenali dan menemukan potensi bakat dan minat
yang ada pada anak autis. Misalnya dengan mengenali kesukaan dan kesenangan
anak autis dalam berbagai kegiatan. Hal itu dapat terlihat melalui kefokusan
anak terhadap hal yang mereka sukai.
Misalnya : anak-anak autis yang kerap kali melakukan stimulasi diri seperti memainkan jari-jari tangan bisa saja kita coba mengalihkannya dengan melatih bermain piano. Mereka yang suka memukul-mukul sesuatu bisa saja kita latih dengan bermain drum. Mereka yang suka rocking dialihkan dengan latihan gerakan senam dan lainnya.
2.
Asesmen bakat dan minat
Asesmen merupakan suatu pengumpulan data dengan berbagai cara dan alat untuk mendapat serangkaian informasi tentang kompetensi dari peserta didik. Guu perlu melakukan wawancara kepada orang tua mengenai bakat dan minat yang dimiliki oleh anak. Guru bekerjasama dengan orang tua mengasesmen bakat dan minat anak.
3.
Menempati dan mengelompokkan anak berdasarkan
bakat dan minatnya
Setelah memperoleh data mengenai bakat dan minat anak guru melakukan penempatan dan mengelompokkan anak berdasarkan bakat dan minatnya dalam kegiatan ekstrakulikuler berdasarakan bidang yang disenanginya.
4.
Melatih dan memberi motivasi dalam pengembangan
bakat dan minat pada anak
Memberikan dorongan, nasehat dan memberikan pelatihan khusus terhadap siswa yang berbakat guna memaksimalkan bakat dan minat yang dimiliki siswa. Untuk melatih bakat dan minat peserta didik di SLB Autisma YPPA Padang adaya guru mata pelajaran seni music.
5.
Mengikuti perlombaan
Peserta didik yang sudah mahir dalam bidang tertentu maka anak bisa diikutsertakan dalam perlombaan agar bakat anak dapat tersalurkan dan menjadi suatu kebanggaan bagi dirinya, guru dan orang tua. Alhamdulillah Autic Band SLB Autisma YPPA Padang sudah mengikuti perlombaan pada PMB (Psikologi Mencari Bakat) UNAIR 2021 dalam bidang musik dan memperoleh penampilan terfavorit dan juara harapan.
Selain itu anak bisa juga diikutkan event-event atau penampilan pada bidang yang lainnya. Bakat dan minat yang tersalurkan membuat anak autis lebih terarah dan tenang karena energi mereka sudah tersalurkan ke sesuatu yang disenanginya.