
Grup Musik SLB Autisma YPPA Padang Raih Penampilan Terfavorit di Lomba Tingkat Nasional PMB UNAIR 2021
Grup musik SLB Autisma YPPA
Padang tersebut memiliki 3 personal; Raimond Ainda pemegang drum, Hafiz Fawwaz
Muhammad pemegang talempong ritem, dan Dian Nozarianda Alfath pemegang
talempong melodi. Pada babak penyisihan mereka menampilkan kolaborasi musik 2
warna, musik tradisi Minang dan modern, berjudul Dayuang Palinggam, pada grand
final mereka membawakan Andam Oi Andam.
Untuk mengikuti PMB
UNAIR 2021, grup musik SLB Autisma YPPA Padang dilatih oleh Fajrul Khairi Syah,
S. Pd, guru musik mereka bersama Prima Hari, S. Pd. salah seorang alumni siswa sekolah
tersebut yang telah menyelesaikan kuliahnya di Program Studi Pendidikan Musik,
FBS, Universitas Negeri Padang. Kesuksesan mereka di lomba tersebut juga
didukung oleh Puput Deswita, S. Pd. yang berperan dalam pengambilan video, serta
seluruh guru, Tim YPPA Padang, dan orang tua siswa.
Rini Yanty, S. Pd,
Kepala SLB Autisma YPPA Padang saat diwawancarai pada Rabu (13/10/2021)
mengatakan, PMB UNAIR 2021 digelar sejak 23 Agustus 2021, lomba tersebut sangat
membantu peserta didik untuk mengeksplor kemampuan mereka dalam berbagai
bidang. Lomba-lomba seperti ini dapat menimbulkan kepercayaan diri ABK. Ia
berharap ke depannya pihak penyelenggara agar lebih dapat mensosialisasikan
kegiatan tersebut ke seluruh SLB di Indonesia melalui media sosial. Tahun 2021
ini jumlah peserta yang ikut sebanyak 160. Peserta yang masuk grand final
terseleksi 20 peserta, 10 dari kategori TK-SD dan 10 kategori SMP-SMA.
“Event-event seperti
ini merupakan kesempatan emas bagi guru sekolah luar biasa dalam menyalurkan
bakat serta minat yang dimiliki oleh peserta didiknya. Melalui wadah ini ABK
akan lebih dikenal oleh masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata dengan segala
kelebihannya. Masyarakat pun akan mempunyai mindset dan cara pandang yang
positif terhadap ABK itu sendiri. ABK hanya butuh kesempatan dan peluang yang
seluas-luasnya dalam memperoleh hak yang sama sebagai bagian dari anak bangsa.
Kegiatan ini sangat berdampak positif baik bagi ABK, orang tua, maupun pihak
sekolah,” kata Rini Yanty.
Seperti dijelaskan Rini
Yanty, anak autis dengan ganguan yang komplit dan pervasive tentunya bukanlah
suatu hal yang mudah membuat mereka tampil bermain musik kolaborasi dan
menghasilkan suatu penampilan yang harmoni. Meskipun mereka terlihat asyik
sendiri dengan perilaku khasnya serta belum mampu berintegrasi dan
berkomunikasi seperti anak-anak sebayanya namun dalam bermain musik mereka menyatu dan terlihat berusaha menampilkan
yang terbaik.
Rini Yanty juga
menjelaskan, menurut para juri kriteria penilaian kesesuaian tampilan dengan
ketentuan lomba yaitu, kesesuaian peserta atau tampilan dengan ketentuan lomba
yang sudah diberikan panitia merupakan salah satu aspek yang menjadi penilaian
dalam perlombaan. Beberapa kesesuaian yang dimaksud antara lain, kesesuaian
pada berkas-berkas yang dikumpulkan, ketentuan pengumpulan video, jenis bakat,
kepercayaan diri, kreativitas, dan lainnya.
“Saya mengucapkan
terimakasih dan apresiasi kepada FPsi UNAIR, guru-guru, orang tua dan seluruh
pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung penampilan grup musik SLB
Autisma YPPA Padang sehingga bisa sampai ke grand final dan sukses meraih
penampilan terfavorit,” kata Rini Yanty.
Sementara itu, Fajrul
Khairi Syah, guru yang melatih grup musik SLB Autisma YPPA Padang mengatakan, anak
anak dengan gangguan autis yang dbimbing dan dilatih terus menerus dan
diarahkan sesuai bakat dan minat mereka akan lebih fokus terhadap sesuatu yang
disukainya. Rutinitas bermain musik dapat mengurangi perilaku yang tidak
terarah serta meminimalisir muculnya stimulasi atau aktifitas fisik yang
berlebihan. Bermain musik dapat
mempertahankan konsentrasi dan mengembangkan kreativitas anak.
Pada kesempatan lain, Aida
Minrofa salah satu orang tua siswa SLB Autisma YPPA Padang mengatakan, “PMB UNAIR sangat bernilai positif,
dan kami para orang tua siswa sangat mendukung serta memotivasi anak-anak kami,
dan kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dari tahun ke tahun dengan
jumlah peserta yang lebih banyak. Kegiatan ini membuat orang tua dan guru
bersemangat dalam mempersiapkan anak-anak kami untuk bisa tampil maksimal.”
Rini Yanty menambahkan,
kami berharap ke depannya grup musik SLB Autisma YPPA Padang dapat terus
berkembang dan semakin dikenal masyarakat dengan tampil dalam berbagai event
dan memunculkan lagi personil-personil baru dengan berbagai kemampuan di bidang
musik.
“Sebagai guru kita
harus dapat mengidentifikasi bakat dan minat ABK sejak usia dini dan terus diasah
dan diasuh menjadi potensi yang potensial. Hambatan bukanlah halangan untuk ABK
berkarya. Saya juga berharap dengan adanya PMB UNAIR dapat memfasilitasi ABK
untuk menghasilkan karya-karya yang tidak kalah dengan anak normal pada umumnya,” kata Rini Yanty.
Lebih lanjut Rini Yanty
mengatakan, juri yang diamanahkan pada PMB UNAIR 2021 adalah Ibu Muryantinah M.
Handayani, M. Psych (ED&DEV) Dosen Fakultas Psikolog Universitas Airlangga,
bapak Gembong Hadi Wibowo S. PSI. M.SI Kepala Seksi Kerjasama dan Fasilitasi
Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Surabaya. Ibu Anantari Hita, S. PSI dari Sekolah Musik Anak Sforzando Surabaya,
dan ibu DR. Ida Hartina Binti Ahmed Tharbe dari Departement Of Educational
Psychology and Counselling University of Malaya serta Ibu DR. Kurniasari. M.PD guru SLB Bhakti
Wiyata Surabaya.
Atas keberhasilan grup
musik SLB Autisma YPPA Padang meraih Penampilan Terfavorit Bidang Seni Musik
Kategori SMP-SMA di PMB UNAIR 2021, FPsi UNAIR memberi mereka hadiah berupa tunjangan
pendidikan, trofi, dan sertifikat.