
Peran serta Orang Tua dan Guru dalam Menjaga Diet bagi Anak Autis
Ditulis Oleh : Harleni, S.Pd
Dalam memilih dan mengatur pola makanan bagi anak autisme,
perlu ditekankan untuk melakukan diet pada
makanan tertentu, terutama yang mengandung gluten dan kasein. Menurut Dr.
Sulistiyawati Hoedijono, MA,Akp; penyandang autisme sebaiknya diet CFGF (Casein
Free Gluten Free) artinya menghindari sumber makanan yang mengandung kasein
(protein dalam susu) dan gluten (tepung terigu).
Anak autisme seringkali mengalami gangguan dalam mencerna
gluten dan kasein, sehingga dapat mengganggu susunan saraf pusat dan dapat
berpengaruh terhadap persepsi, emosi dan perilaku anak autis.
Sejumlah makanan untuk anak autisme dipercaya dapat
membantu meningkatkan kualitas hidupnya. Beberapa jenis makanan yang dapat
diberikan untuk anak autis diantaranya:
·
Makanan
bebas gluten (banyak terdapat pada makanan yang mengandung tepung terigu) dapat
diganti dengan makanan karbohidrat bebas gluten seperti beras, talas, singkong.
·
Makanan
bebas kasein (protein dalam susu) dapat diganti dengan daging, ikan segar,
telur, udang, kacang merah. Susu
sapi dapat diganti dengan susu kedelai, kacang hijau.
·
Asam
lemak omega 3 juga baik untuk anak autis karena dapat membantu mengurangi
masalah pencernaan, meningkatkan perhatian, menjaga kesehatan dan fungsi otak.
Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 terdapat pada ikan salmon, ikan tuna,
minyak ikan kod, ikan teri.
·
Selain
menghindari beberapa jenis makanan, pemberian buah-buahan untuk anak autis
sebaiknya juga dibatasi. Beberapa buah-buahan yang dapt diberikan seperti;
bengkuang, timun, sirsak, labu, naga.
Makanan untuk anak autis yang tepat di anggap bisa membantu
memperbaiki perilaku anak, mendorongnya lebih komunikatif,dan menjaga kesehatan
saluran pencernaannya. Meski makanan tersebut di atas bisa dikonsumsi oleh
anak autis namun orang tua tetap saja memperhatikan reaksi yang mucul, karena
bisa saja diantara mereka bisa mengkonsumsi makanan tersebut namun bagi
sebagian yang lainnya justru mimbulkan gejala yang tidak baik.
Menjaga diet untuk anak autis ini butuh kerjasama dan
komitmen keluarga agar jangan sampai bocor. Ketika mereka termakan makanan yang
tidak boleh dikonsumsi maka efeknya bisa berlangsung selama 2 sampai 3 minggu
ke depannya dan reaksi yang dimunculkan bervariasi dan hal ini akan sangat
menganggu terapi yang sedang dijalaninya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
orang tua di rumah yaitu dengan membuat catatan food diari setiap harinya mulai
dari karbohidrat, protein dan sayur-sayurannya dan melihat sekiranya masih ada
reaksi yang dimunculkan.