Sastra

Peran serta Orang Tua dan Guru dalam Menjaga Diet bagi Anak Autis

Ditulis Oleh : Harleni, S.Pd


slbautisma-yppapadang.sch.id - Gejala autisme pada anak biasanya terlihat sebelum usia 3 tahun. Gejala autisme yang muncul sangat beragam dan tiap anak yang menderita kondisi ini dapat menunjukkan gejala yang berbeda. Pada sebagian besar anak autisme, mereka mengalami gangguan dalam metabolisme tubuhnya. Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh anak.

Dalam memilih dan mengatur pola makanan bagi anak autisme, perlu ditekankan untuk melakukan diet pada makanan tertentu, terutama yang mengandung gluten dan kasein. Menurut Dr. Sulistiyawati Hoedijono, MA,Akp; penyandang autisme sebaiknya diet CFGF (Casein Free Gluten Free) artinya menghindari sumber makanan yang mengandung kasein (protein dalam susu) dan gluten (tepung terigu).

Anak autisme seringkali mengalami gangguan dalam mencerna gluten dan kasein, sehingga dapat mengganggu susunan saraf pusat dan dapat berpengaruh terhadap persepsi, emosi dan perilaku anak autis.

Sejumlah makanan untuk anak autisme dipercaya dapat membantu meningkatkan kualitas hidupnya. Beberapa jenis makanan yang dapat diberikan untuk anak autis diantaranya:

·       Makanan bebas gluten (banyak terdapat pada makanan yang mengandung tepung terigu) dapat diganti dengan makanan karbohidrat bebas gluten seperti beras, talas, singkong.

·       Makanan bebas kasein (protein dalam susu) dapat diganti dengan daging, ikan segar, telur, udang, kacang merah. Susu sapi dapat diganti dengan susu kedelai, kacang hijau.

·       Asam lemak omega 3 juga baik untuk anak autis karena dapat membantu mengurangi masalah pencernaan, meningkatkan perhatian, menjaga kesehatan dan fungsi otak. Makanan yang mengandung asam lemak omega 3 terdapat pada ikan salmon, ikan tuna, minyak ikan kod, ikan teri.

·       Selain menghindari beberapa jenis makanan, pemberian buah-buahan untuk anak autis sebaiknya juga dibatasi. Beberapa buah-buahan yang dapt diberikan seperti; bengkuang, timun, sirsak, labu, naga.

Makanan untuk anak autis yang tepat di anggap bisa membantu memperbaiki perilaku anak, mendorongnya lebih komunikatif,dan menjaga kesehatan saluran pencernaannya. Meski makanan tersebut di atas bisa dikonsumsi oleh anak autis namun orang tua tetap saja memperhatikan reaksi yang mucul, karena bisa saja diantara mereka bisa mengkonsumsi makanan tersebut namun bagi sebagian yang lainnya justru mimbulkan gejala yang tidak baik.

Menjaga diet untuk anak autis ini butuh kerjasama dan komitmen keluarga agar jangan sampai bocor. Ketika mereka termakan makanan yang tidak boleh dikonsumsi maka efeknya bisa berlangsung selama 2 sampai 3 minggu ke depannya dan reaksi yang dimunculkan bervariasi dan hal ini akan sangat menganggu terapi yang sedang dijalaninya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah yaitu dengan membuat catatan food diari setiap harinya mulai dari karbohidrat, protein dan sayur-sayurannya dan melihat sekiranya masih ada reaksi yang dimunculkan.

Guru-guru juga harus menjaga diet mereka, guru jangan sampai menaruh makanan yang tidak boleh dikonsumsi anak pada tempat yang bisa dijangkau anak. Sebaiknya bekas makanan ataupun minuman yang dibuang di tong sampah dibungkus dengan kantong plastic dulu. Menurut ibu Rini Yanty, S.Pd selaku kepala sekolah SLB Autisma YPPA Padang, sejak awal berdiri sekolah konsisten menerapkan program diet bagi siswanya, dan ini tidak luput dari peran serta dan kerjasama dari orang tua siswa itu sendiri. 

SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Oktober 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31