Sastra

Guru Ajarkan Konsep Matching Siswa SLB Autisma YPPA Padang

Ditulis oleh : Siskandi Novia Guswita, A.Md


slbautisma-yppapadang.sch.id - Salah satu program yang terdapat pada kurikulum awal adalah matching/mencocokkan. Matching merupakan kegiatan menyamakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) Mencocokkan adalah : Membandingkan untuk mengetahui cocok tidaknya ( benar tidaknya ).

Kegiatan matching/ mencocokkan sangat penting diajarkan kepada anak Autis, sebagai dasar bagi mereka memasuki sekolah dasar nantinya. Kegiatan mencocokkan dapat melatih motorik halus, melatih otot-otot kecil, melatih koordinasi mata dan tangan, juga dapat melatih kosentrasi dan ketelitian anak.

Kegiatan matching diajarkan kepada siswa setelah mereka melalui persyaratan pemahaman progran perintah sederhana. Setiap program yang diajarkan kepada siswa dalam setiap tingkatan kurikulum harus melalaui pra syarat dalam artian anak bisa diajarkan matching apabila anak sudah lulus dalam program perintah sederhana.

          Berbagai macam aktifitas program matching/ mencocokkan diantaranya :

1.    Mencocokkan benda

2.    Mencocokkan gambar

3.    Mencocokkan gambar dengan benda

4.    Mencocokkan benda dengan gambar

5.    Mencocokkan warna

6.    Mencocokkan bentuk

7.    Mencocokkan huruf

8.    Mencocokkan angka

9.    Mencocokkan benda non identik

10. Mencocokkan bentuk non identik

Pengalaman kami sebagai guru dalam mengajarkan mencocokkan dengan menggunakan benda ataupun gambar kecenderungan awal anak membuang benda atau gambar yang ada di atas meja.  Benda/gambar bisa  menjadi stimulasi diri anak dengan menjadikan benda atau gambar sebagai mainan dengan cara memutar mutar benda atau gambar, menepuk-nepuk benda atau gambar sambil bergumam, bisa juga melihat gambar dengan sudut mata.

Stimulasi diri yang saat itu terjadi tidak dibiarkan begitu saja namun guru harus bisa membuat siswa mengikuti instruksi sebagai mana mestinya. Benda atau gambar diambil dari tangan anak dan diletakkan kembali diatas meja lalu siapkan perhatian anak. Siklus dapat dilakukan 3-10 siklus. Sebelum masuk ke siklus pertama, guru melakukan inisial prompt/bantuan diawal terlebih dahulu. Setelah itu, kegiatan dimulai dengan siklus pertama dengan intruksi “cocokkan”. Jika respon anak benar maka diberikan nilai (+) berarti selesai satu siklus. Proses yang sama juga berlaku pada siklus berikutnya. Apabila di siklus pertama respon anak salah maka guru mengatakan “tidak”. Lanjut instruksi kedua ternyata respon anak masih salah guru kembali mengatakan “tidak”. Instruksi ketiga guru langsung membantu tanpa harus menunggu 2-3 detik respon anak.

Dalam memberikan instruksi kepada anak, kita sebagai guru harus memperhatikan kontak mata anak untuk melihat benda atau gambar yang diberikan guru bertujuan agar anak  paham dalam mencocokkan benda atau gambar yang diinstruksikan oleh guru. Guru harus konsisten dalam memberikan instruksi kepada anak.  Berikan kesempatan sekitar 3 sampai dengan 5 detik kepada anak untuk berpikir sebelum mecocokkan. Berikan imbalan apabila anak mampu mencocokkan dengan benar. (*)

SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Oktober 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31