
YPPA Padang Rekrut Dua Siswa Alumni jadi Tenaga Honorer
Di antara alumni YPPA
Padang yang sampai melanjutkan ke Perguruan Tinggi sebut saja Prima Hari yang
menamatkan kuliahnya tahun 2020 di UNP jurusan sendratasik sempat mengikuti
praktek lapangan di SMP 30 Padang. Prima Hari menjalani terapi di YPPA selama 5 tahun, setelah itu mainstreaming ke
sekolah regular SD Khaira Ummah, SMP Adabiah dan SMA Yari Padang. Siswa lainnya
yaitu M. Fadil Azri merupakan lulusan UNP jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV)
tamat tahun 2020 juga. Sebelum mainstreaming ke sekolah regular, Fadil belajar
di YPPA selama lebih kurang 4 tahun dan melanjutkan ke SDN 22 Andalas, SMPN 23 dan
SMK Negeri 4 Padang sebelum menamatkan kuliahnya fadil mengikuti magang di
Padang Ekspress Juanda (bagian desain iklan) dan di Tommy Advertising Kuranji.
Prima hari sebelum
menamatkan kuliahnya sempat menawarkan diri bekerja part time di YPPA. Hari
mempunyai kemampuan di bidang music. Fadil jago di bidang IT handal dalam
merancang baliho, x-banner, kartu nama, poster, cover buku, brosur, desain
plang nama dan lain-lain. Melihat kemampuan dan pengalaman mereka berdua maka YPPA
merekrut mereka sebagai tenaga honorer di SLB Autisma YPPA Padang. Prima Hari sebagai
asisten guru musik dan fadil sebagai tenaga IT.
Adanya dua alumni yang
diterima di YPPA ini tentunya dapat menjadi motivasi tersendiri bagi orang tua
dan masyarakat bahwa dengan intervensi dini yang tepat dan perlakuan inklusif
dari kita semua serta totalnya keterlibatan keluarga membuat mereka bisa
berkembang sesuai potensinya. Memberikan kesempatan kepada mereka berarti
membuka peluang lebar bagi mereka untuk lebih diperhatikan oleh stakeholder.
Melalui dunia kerja ini mereka akan mengenal bagaimana disiplin, tanggung jawab
dan aturan-aturan yang harus dipatuhi serta merta tentunya semakin mengasah
kemampuan mereka di bidangnya. Selain itu juga akan mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan interaksi social serta kepercayaan dirinya.
Selama menjadi tenaga
honorer di YPPA, mereka mampu menunjukkan kredibilitas dengan baik seperti mampu mengikuti aturan sekolah,
menyesuaikan diri dengan warga sekolah lainnya, serta memiliki kemampuan yang
kompeten di bidangnya dan berkarakter. Mereka hanya perlu sedikit arahan dan
bimbingan saja dari kita. Faktanya mereka tak kan kalah bersaing dari teman
lainnya, mereka hanya butuh kesempatan, dukungan dan peluang dari masyarakat.
Kita berharap ke
depannya akan semakin banyaknya Sekolah Luar Biasa di Sumatera Barat yang bersedia memperkerjakan alumninya,
disamping lembaga pemerintah maupun swasta. Semoga hal ini menjadi batu
loncatan bagi anak berkebutuhan khusus terutama penyandang autis untuk berkompetensi
dalam ajang penerimaan Aparatur Sipil Negara nantinya.
Menerima ABK di dunia
kerja berarti kita semua sudah menjadi masyarakat yang inklusif dan bentuk nyata dari terealisasinya
paraturan yang dibuat oleh pemerintah tentang inkusi itu sendiri. Tak ada yang
berbeda dari ABK mari kita satukan cara pandang kita terhadap mereka dan
bagaimanapun mereka juga merupakan bagian dari anak bangsa yang berhak
mendapatkan hak-hak mereka. Hak untuk mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan
perlakuan yang sama serta hak untuk dilindungi. (*)