Sastra

Berbagai Imbalan dalam Meningkatkan Respon Positif Anak Autis di SLB Autisma YPPA Padang

 Ditulis Oleh : Harleni, S.Pd

Slbautisma-yppapadang.sch.id - Imbalan merupakan hadiah atau penguat suatu perilaku agar anak mau melakukan suatu kegiatan. Penguatan yang diwujudkan melalui  pemberian imbalan dalam kegiatan belajar mengajar dapat memberikan manfaat seperti: meningkatnya perhatian anak, membangkitkan motivasi, mendorong tingkah laku produktif anak dan mengontrol perilaku anak.

Menurut Mulyasa; “imbalan adalah stimulus terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulang kembali perilaku yang diinginkan. imbalan ini dapat dilakukan secara verbal dan non verbal dengan prinsip kehangatan, keantusiasan dan kebermaknaan.

Salah satu cara dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak autis adalah dengan memberikan imbalan. Antara guru dan orang tua harus saling berkoordinasi tentang imbalan-imbalan yang bisa diberikan kepada anak.  Adapun jenis –jenis imbalan yang diberikan pada anak autis dapat berupa:

- Makanan/minuman (bebas diet; free casein, free gluten dan free sugar)

- Sentuhan/ (taktil)

- Imbalan sosial yang berupa (pujian, senyuman, anggukan)

Di SLB Autisma YPPA pemberian imbalan pun disesuaikan dengan umur perkembangan anak. Biasanya untuk anak yang berumur di bawah 5 tahun, imbalan yang diberikan dapat berupa makanan atau mainan yang disukainya. Sedangkan untuk anak yang sudah berada di tingkat Sekolah Dasar pemberian imbalan biasanya berupa pujian; (‘kamu pintar!, kamu hebat’), senyuman, anggukan kepala, toss, atau tepukan tangan.

Pemberian imbalan yang berupa makanan bebas diet yang diberikan pada anak di sekolah YPPA ini misalnya: keripik labu, keripik bingkuang, stik ikan nila, kue karak kaling (kue delapan-delapan), kue arai pinang.


Mama Mikha adalah salah satu orang tua dari siswa di sekolah ini. Ia sering menerima pesanan untuk membuat makanan bebas diet untuk anak-anak di SLB Autisma YPPA. Ia  mengatakan “biasanya orang tua siswa memesan makanan seperti stik ikan nila, keripik labu dan keripik bengkuang. Bahan-bahan untuk pembuatan makanannya pun disesuaikan dengan kondisi anak autis sendiri. Seperti mengganti tepung terigu dengan tepung beras atau tepung sagu, serta  menggunakan garam himalaya. Selain itu, mama Mikha menggunakan  peralatan masak yang terbuat dari kaca.

Pemberian imbalan berupa benda atau mainan disesuaikan dengan apa yang disukainya. Ada anak yang tertarik dengan benda berupa kotak-kotak, berupa kaleng, berupa miniatur, dsb.  Imbalan berupa mainan harus memperhatikan bahan-bahan yang  aman digunakan oleh anak.

Imbalan berupa sentuhan dan audiovisual juga diberikan oleh guru, guru selalu memuji anak ketika anak bisa mengikuti instruksi yang diberikan.  Misalnya dengan mengucapkan “pintar” anak ibu hebat!” melakukan toss, tepuk tangan, serta memberikan pelukan kepada anak.

Imbalan yang diberikan kepada anak autis sifatnya harus bervariasi. Ada saatnya memberikan imbalan makanan,  mainan dan ada juga saatnya berupa imbalan social. Pemberian imbalan berupa makanan/mainan  secara bertahap harus dikurangi atau dihilangkan sehingga anak tidak tergantung dengan imbalan tersebut, cukup dengan memberikan imbalan social sudah membuat anak nyaman dan cenderung mengulangi respon positif (*).



SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

September 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30