
Pendekatan Sensori Integrasi di SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis oleh : Rini Yanty, S.Pd
Slbautisma-yppapadang.sch.id - Dalam memberikan pelayanan terhadap peserta didik autis ada
beberapa pendekatan yang bisa kita berikan. Salah satu pendekatan yang
dijalankan di SLB Autisma YPPA Padang yakni pendekatan sensori integritas.
Sebelum memberikan pelayanan ini terlebih dahulu dilakukan asesmen yang
menyangkut permasalahan sensori yang mereka alami.
Proses ini sangat perlu melibatkan orang tua untuk mengetahui
sensori profil masing-masing siswa. Guru dan orang tua sebaiknya mengenali
lokasi sensori yang dialami anak.. Melalui asesmen yang dilakukan dapat
diketahui apakah siswa kita mengalami masalah taktil, propiosepif , vestibular
ataupun masalah lainnya, sehingga kita dapat memberikan treatmen yang tepat
dalam penanganannya.
Pendekatan sensori integrasi merupakan metode dengan cara
memberikan stimulasi dari berbagai macam sensori seperti visual, pendengaran,
penciuman, pengecapan, rasa raba, rasa sendi dan keseimbangan. Hasil yang
diharapkan dari pendekatan ini anak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan.
Gangguan sensori interitas yang dialami peserta didik autis
meliputi : otak tidak mampu menerima rangsangan, otak mampu menerima rangsangan
tapi tidak konsisten, otak mampu menerima rangsangan tetapi tidak proposional.
Setiap anak memiliki respon ataupun persepsi yang berbeda
terhadap rangsangan yang diterimanya. Makin berat masalah sensori seorang anak
autis, maka prioritas pendekatan ini lebih banyak diberikan. Kondisi yang makin
membaik dari permasalahan sensori yang dialami anak, maka akan semakin baik
pula pelaksanaan tata laksana perilakunya.
Pengalaman kami sebagai guru anak autis, bahwa dalam
pemberian pendekatan sensori integrasi ini , anak tidak boleh dipaksa, harus
dilakukan senatural mungkin, anak dalam keadaan santai. Banyak diantara mereka
yang ketika dibawa ke rungan sensori mereka seperti orang ketakutan, menangis
berteriak teriak, dan belum ada ketertarikan dengan segala peralatan yang ada
di rungan tersebut. Jika belum memungkin anak untuk di treatmen saat itu bisa
dilakukan lagi di jadwal lain.
Bagi siswa yang sudah besar maka guru dapat melakukan sensori
interasi ini secara berkolaborasi dengan permainan-permainan yang melibatkan
beberapa orang siswa. Permaianan tersebut bisa melatih gerakan motorik kasar, motorik
halus, latihan keseimbangan, ataupun melatih visual mereka. Permainan ini juga
memupuk kerjasama, kekompakan dan semangat bersaing secara positif.
Dalam sensori integrasi hendaknya memperhatikan hal-hal seperti :
1. Aktifitas bervariasi melibatkan beberapa sistim sensori
2. Biarkan anak aktif dan menyediakan kondisi anak bebas bermain
3. Lingkungan yang sesuai dengan level perkembangan
4. Sensori harus memberikan rasa aman pada anak
5. Pemberian umpan balik