
7 Aktifitas Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Siswa SLB AUTISMA YPPA PADANG
ditulis oleh Ratna Dewi, S.Pd
Slbautisma-yppapadang.sch.id
- Autisme
merupakan kelainan yang pervasif dan kompleks, apabila tidak ditangani dengan tepat
dan cepat kelainan ini akan menetap dan dapat berakibat pada keterlambatan perkembangan.
Salah satu gangguan perkembangan yang dialami adalah kesulitan dalam memahami
apa yang mereka lihat, dengar, dan mereka rasakan. Gangguan ini dapat
menyebabkan keterlambatan perkembangan antara lain dalam kemampuan
berkomunikasi, berbicara, bersosialisasi, perilaku, dan keterampilan motorik.
Anak autis mempunyai
karakteristik antara lain berlebihan terhadap rangsangan, kurangnya motivasi
untuk menjelajah lingkungan baru, kurangnya respon stimulasi diri. Pada umumnya
anak autis memiliki kondisi fisik yang sama dengan anak normal. Anak autis
memiliki keterbatasan dari segi interaksi sosial, yaitu dapat dikenali dengan
mengamati interaksi sosialnya dibandingkan anak pada umumnya, dari segi
komunikasi dan pola bermain, anak autis mengalami keterlambatan dalam berbahasa
dan berbicara, sedangkan dari segi aktivitas dan mereka cendrung tidak tertarik
pada lingkungan sekitarnya,
Selain itu, karakteristik
anak autis antara lain kemampuan motorik yang kurang baik, gerakan yang kurang
luwes, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam keterampilan menulis yang
melibatkan gerakan motorik dari tangan. kemampuan
motorik halus sangat diperlukan sebagai dasar untuk kemampuan menulis dan
aktivitas bantu diri. Kemampuan motorik halus menjadi kemampuan yang sangat
penting untuk dimiliki oleh setiap individu tak terkecuali anak autis.
Kemampuan tersebut diperlukan untuk menunjang kemampuan anak dalam bidang
akademik maupun bidang non akademik, ketika keterampilan motorik halus tidak
berkembang maka aktivitas anak juga akan ikut terganggu.
Motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan otot-otot halus pada jari dan tangan. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang diberikan secara rutin. Adapun kegiatan dalam meningkatkan motorik halus siswa di SLB Autisma YPPA Padang : Seperti:
1. Memencet jepitan kain
2. Membentuk lilin plastisin
3. Memencet handgrip
4. Meremas kertas
5. Merobek kertas
6. Menggunting
7. Menulis
Guru melatih berbagai aktifitas motorik halus
Bagi peserta didik autis latihan motorik halus ini merupakan kegiatan yang rumit dan sulit, sehingga dalam latihan ini mereka menunjukkan perilaku : menolak dengan membuang/melempar mainan, memainkan benda tidak sebagaimana mestinya, melihat mainan dengan sudut mata, cepat bosan. Dalam mengatasi ini guru harus mempunyai berbagai cara/pendekatan dengan memahami karakteristik siswanya, baik mengenal minat, hobi serta kesukaan mereka.
Perkembangan motorik halus
pada siswa autis harus sering dilatih atau di asah supaya siswa mengalami peningkatan
dalam perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik halus itu membutuhkan
daya konsentrasi yang baik maka harus dilatih setiap hari dan siswa juga
membutuhkan motivasi dari keluarga dalam melakukan tindakan yang dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus. (*)