
Siswa Slb Autisma Yppa Padang Terampil Masak Kriyuk
SLBAutisma-YPPAPadang.sch.id - Autisma Adalah
gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi perkembangan anak dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain disamping itu juga terjadi
gangguan prilaku dan membatasi minatnya. Dalam penanganan anak Autis di YPPA selain
mengasah kemampuan akademiknya, anak juga diberikan pembelajaran yang dapat
melatih kemandirian anak nantinya,salah satunya adalah bidang Tata Boga. Hatta
siswa kelas VII SMPLB usianya sudah
menginjak 14 tahun. Siswa ini selain belajar akademik juga diberikan
pembelajaran keterampilan memasak yang tujuannya agar anak bisa mandiri
nantinya, selain itu dalam kesehariannya
menurut orangtua Hatta memiliki minat di
bidang memasak ini.
Ada teori yang
mengatakan kalau anak Autis harus
melaksanakan diet gluten, casein, sugar (Gluten Free Casein Free dan Sugar Free),
contohnya tepung terigu, susu sapi dan gula. Katanya kalau bahan makanan
tersebut dikonsumsi oleh anak Autis bisa menyebabkan gangguan prilaku,
persepsi, emosi dan perasaan. Beranjak dari teori tersebut maka di sekolah Autisma YPPA pembelajaran memasak yang
diberikan adalah yang bahannya bebas dari gluten casein dan sugar. Disini kami memberikan pembelajaran
memasak kriyuk-kriyuk yang bahannya
sangat sederhana yaitu tepung beras,
bawang merah, bawang putih, cabe giling, minyak goreng dan garam.
Pembelajaran dimulai
dengan pengenalan bahan dan alat memasak, kemudian anak diminta untuk mengupas
bawang merah dan bawang putih setelah itu bawang tadi digiling, anak diminta
menuangkan tepung beras ke mangkok lalu tambahkan bawang merah, bawang putih
yang sudah digiling tadi lalu tambahkan cabe giling dan garam secukupnya,
tambahkan air dan diaduk sampai semua bahan tercampur rata. Setelah tercampur rata bahan tersebut
sudah dapat digoreng dan menjadi kriyuk-kriyuk yang renyah.
Hatta Rinandi mengangkat kriyuk dari wajan
Kenapa masakan tersebut
diberi nama kriyuk-kriyuk? Sebenarnya kami hanya mencoba memberikan
pembelajaran memasak yang bahannya sangat sederhana tapi bebas dari gluten dan
casein, sedangkan nama dari masakan tersebut tidak terbayang sebelumnya. Namun
setelah masakan tersebut selesai dan Hatta pun mencobanya, lalu ditanya Hatta
masak apa? dan Hatta pun menjawab kriyuk-kriyuk, mungkin ketika dimakan ada bunyi
krik krik krik nya. Akhirnya masakan tersebut di beri nama KRIYUK KRIYUK .
Kegiatan
memasak ini mempunyai banyak manfaat bagi anak, melalui memasak ini anak
punya pengalaman belajar yang bermacam-macam diantaranya belajar membaca,
berhitung maupun lain. Disamping anak bisa terampil dalam memasak, anak juga
bisa terampil membaca dan berhitung, maksudnya di sini anak juga bisa belajar
membaca bahan-bahan yang digunakan untuk memasak dan menghitung berapa banyak
bahan yang digunakan serta berapa takaran bahan yang akan digunakan, disamping
itu kegiatan memasak juga dapat mengembangkan kemampuan motirik anak. Dengan
melihat banyaknya manfaat yang didapat dari kegiatan memasak, maka Tata Boga
ini dikembangkan bagi anak Autis di YPPA. Dengan mengajarkan dan mengarahkan
anak dalam kegiatan memasak ini diharapkan mereka bisa mandiri dan mahir
memasak sehingga berguna setelah mereka dewasa nanti.(*)