Sastra

Guru SLB Autisma YPPA Padang Latih Kemampuan Siswa Rawat Diri Sendiri



SlbAutisma-YppaPadang.sch.id - Di Sekolah Luar Biasa Autisma YPPA Padang memberikan berbagai layanan mulai dari terapi perilaku, terapi sensori, terapi bermain, dan yang tidak kalah pentingnya mengajarkan anak dengan program Aktivity Daily Living (ADL). ADL  merupakan komponen dalam melatih kemandirian anak autis. Pendidikan aktivity daily living bagi sebagian anak dengan penyandang autis merupakan hal yang sangat sulit, apalagi kurang adanya dukungan orang tua untuk membuat anak mandiri. Kecendrungan orang tua memberi bantuan dengan segera.

Terkadang Sebagian orang tua lebih mengejar prestasi akademik dan mengabaikan kemandirian anak. Untuk itu perlunya kerjasama dengan guru dalam menetapkan program yang tepat sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, karakteristik serta usia peserta didik.

Tahapan dalam pengembangan kemandirian peserta didik autis dimulai dari :

Ø  Asesmen

Ø  Evaluasi program

Ø  Pelaksanan program

Ø  Penyususnan program

Zk seorang siswi di SLB Autisma YPPA Padang yang sekarang berusia 14 tahun, Program merawat diri ini dilatihkan kepada Zk ketika berumur 10 tahun. Merawat diri merupakan program yang urgen untuk dilatihkan. Mengingat kemandirianya berada di bawah kemampuan anak seusianya. Berdasakan hasil asesmen dan diskusi dengan orang tua yang dibutuhkan Zk saat itu adalah melatih kemandirian tahap awalnya merwat diri dalam berpakaian, karena kecenderungan Zk dalam membuka kancing baju sering menarik dengan paksa sehingga kancing bajunya copot dan menyebabkan bajunya robek. Membuka dan memasang kancing baju ini membutuhkan waktu  selama 6 bulan. Mengingat siswi ini memiliki gejala autis yang sangat komplek dengan gejala  sering  tantrum, menyakiti diri sendiri, meludah, mengoceh, dan melamun.

Sebelum melatihkan berpakaian dengan baju kemeja, terlebih dahulu guru melatih memasang dan membuka kancing baju ukuran besar, menengah dan kecil dengan alat-alat peraga yang disediakan sekolah. Latihan ini selain melatih kemandirian juga melatih motorik halus, serta koordinasi mata dan tangan.


                                  

kancing baju ukuran besar                 kancing baju ukuran kecil

                                  

kancing baju ukuran menengah           baju kemaja

Hari pertama dimulainya pembelajaran ADL membuka kancing baju, Zk merasa kebingunan. Guru mencontohkan cara membuka kancing baju dengan alat peraga kancing baju ukuran  besar kepada Zk. Namun reaski Zk sangatlah emosinal / tantrum. Zk marah, menangis, menggigit tanganya, mengoceh, melempar alat peraga tersebut, bahkan meludahi guru. Tindakan penolakan itu berlangsung sampai bel  pulang berbunyi.  Hari kedua masih dengan latihan yang sama. Zk masih  melakukan penolakan Zk mengulang prilaku tantrumnya. Perilaku penolakan ini berlangsung selama 3 bulan.

Setelah tiga bulan, Zk perlahan mulai mengurangi perilaku penolakannya. Zk sudah  mau membuka kancing baju yang ukuranya besar. Setelah Zk bisa membuka kancing baju ukuran besar. Latihan dilanjutkan dengan kancing baju yang ukuran menengah. Saat membuka kancing ini Zk mulai memberikan tindakan penolakan kembali. Hal ini berlangsung selama dua minggu. Setelah 2 minggu Zk mulai berkurang tantrumnya dan mau membuka kancing baju ukuran menengah. Setelah itu dilajutkan dengan latihan yang lebih rumit dan membutuhkan konsentrasi yaitu memasang kancing baju ukuran lebih kecil. Setiap perpindahan ke aktifitas baru Zk kembali melakukan penolakan. Penolakan ini berlangsung seminggu. 

 

Guru membimbing Zk memasang kancing baju

Dengan kegigihan gurunya dan menghiraukan segala tindakan penolakannya, akhirnya masuk pada program latihan membuka kancing baju dengan alat peraga sudah selesai dan masuk ke program inti berpakaian, memasang kancing baju dengasn menggunakan baju kemeja. Saat Zk belajar membuka kancing baju dengan kemeja, ia pun langsung memberikan penolakan dengan melempar baju kemeja berkali-kali, menangis, mengoceh, menggigit tangannya dan meludahi gurunya. Penolakan ini dilakukan Zk selamati seminggu. Dengan proses yang cukup panjang dengan berbagai sikap penolakan, akhirnya Zk mampu membuka kancing baju kemejanya sendiri, meski kurang berperhatian dan cepat bosan.


Latihan merawat diri dengan  orangtua di rumah

Sekarang Zk sudah bisa membuka  dan memasang kancing bajunya sendiri tanpa mencopot kancing bajunya dan sudah mulai terbiasa melakukannya sendiri. Sekelumit perjuangan manis guru dan orang tua dalam memberikan pendidikan ADL. Setiap progress anak sekecil apapun merupakan suatu hal yang luar biasa, karena hal yang biasa bagi anak sebayanya belum tentu biasa bagi  anak berkebutuhan khusus.

Bagi orangtua yang memiliki anak dengan autis dan mempunyai permasalahan yang sama dengan Zk dalam melatih berpakaian ini,  janganlah menyerah dan berputus asa dalam memberikan pembelajaran . Tetaplah semangat demi kemandirian anak-anak istimewa kita, agar mereka tidak selalu bergantung pada orang lain, karena tak selamanya orang tua ada buat mereka.(*)

SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Oktober 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31