Melatih Kemandirian Anak Autis melalui Kegiatan Menyetrika Pakaian
Anak dengan spektrum autisme memiliki beragam kemampuan dan salah satu tujuan utama dalam pendidikan mereka adalah mengembangkan kemandirian. Salah satu aktivitas mudah yang dapat diajarkan adalah menyetrika baju. Walaupun terdengar sederhana, kegiatan ini memiliki banyak keuntungan, baik dalam keterampilan motorik, konsentrasi, maupun rasa tanggung jawab.
Mengajarkan anak autis untuk melakukan aktivitas harian seperti menyetrika baju adalah salah satu metode untuk meningkatkan kemandirian mereka. Kegiatan ini tidak hanya mendukung anak dalam mempelajari keterampilan hidup, tetapi juga meningkatkan konsentrasi, keterampilan motorik halus, serta rasa tanggung jawab. Walaupun mungkin membutuhkan pendekatan yang berbeda dan kesabaran, anak autis dapat belajar menyetrika dengan baik jika diberikan petunjuk yang jelas dan suasana yang mendukung.
Tentu saja, proses memperkenalkan menyetrika perlu dilakukan secara bertahap dan dengan penuh kesabaran. Mulailah dengan memperkenalkan peralatannya: setrika, papan setrika, dan kain. Izinkan anak untuk memegang dan memahami fungsinya terlebih dahulu. Terapkan metode visual dan demonstrasi langsung agar anak lebih mudah memahami setiap langkah.
Untuk kesalamatan, sangat penting memulai dengan setrika yang belum panas atau bahkan menggunakan setrika mainan terlebih dahulu. Setelah anak memahami konsep menyetrika dan cara mengendalikannya, barulah diperbolehkan menggunakan setrika panas dibawah pengawasan yang ketat. Pujian atau stiker sebagai menyelesaikan satu langkah dengan tepat.
Aktivitas menyetrika dapat menjadi cara untuk meningkatkan rasa percaya diri anka. Saat anak berhasil menyetrika sebuah pakaian dengan baik, berikan pujian serta dorongan positif. Hal ini penting untuk menciptakan motivasi dan kebanggan atas hasil kerja mereka sendiri.
Tidak semua anak autis akan memiliki ketertarikan yang serupa dalam menyetrika dan itu sangat normal. Aktivitas ini dapat disesuaikan dengan bakat dan minat anak. Apabila anak lebih suka urutan atau pola, melipat pakaian setelah disetrika dapat menjadi bagian yang paling menyenangkan bagi mereka.
Dengan arahan yang terus-menerus dan pendekatan yang penuh pengertian, anak autis dapat mempelajari beragam keterampilan sehari-hari, termasuk menyetrika pakaian. Fokus utamanya bukanlah mencapai kesempurnaan, tetapi proses pembelajaran yang membantu mereka menjadi mandiri dikemudian hari. Setiap kemajuan kecil apapun layak dihargai sebagai bagian dari perkembangan yang konstruktif.
Penulis: Nurul Fitri






