Berita

Mengurangi Perilaku Membeo: Membangun Komunikasi yang Lebih Bermakna

Perilaku membeo atau ekolalia adalah kondisi di mana seseorang mengulang kembali ucapan atau suara yang didengarnya. Pada anak-anak, ekolalia seringkali menjadi bagian dari proses perkembangan bahasa normal, terutama pada usia batita. Namun, jika perilaku ini berlanjut atau menjadi dominan dalam komunikasi, terutama pada anak dengan kondisi seperti Gangguan Spektrum Autisme (GSA), orang tua dan pengasuh mungkin ingin mencari cara untuk menguranginya dan mendorong komunikasi yang lebih fungsional.

Ada dua jenis ekolalia: ekolalia segera (mengulang ucapan sesaat setelah mendengarnya) dan ekolalia tertunda (mengulang ucapan yang didengar sebelumnya, kadang setelah beberapa waktu). Meskipun ekolalia bisa menjadi cara anak memproses bahasa atau bahkan sebagai upaya untuk berkomunikasi, tantangannya adalah perilaku ini seringkali tidak mengungkapkan keinginan atau kebutuhan anak secara jelas. Mengurangi perilaku membeo bukan berarti menghentikannya sepenuhnya, melainkan membantu anak mengembangkan cara-cara komunikasi yang lebih bermakna.

Beberapa strategi dapat diterapkan untuk membantu anak mengurangi perilaku membeo:

  1. Modelkan Bahasa yang Fungsional: Ketika anak membeo, coba modelkan respons yang tepat. Misalnya, jika anak mengulang "Mau makan?", Anda bisa merespons dengan "Ya, aku mau makan" atau "Makan apa?". Ini membantu anak mengasosiasikan ucapan dengan respons yang relevan.
  2. Gunakan Pertanyaan Terbuka: Alih-alih pertanyaan ya/tidak, gunakan pertanyaan yang mendorong anak untuk memberikan jawaban lebih dari sekadar mengulang. Contohnya, daripada "Mau minum susu?", tanyakan "Kamu mau minum apa?".
  3. Berikan Pilihan: Menawarkan pilihan bisa membantu anak belajar mengekspresikan preferensinya. "Kamu mau apel atau pisang?".
  4. Berikan Isyarat Visual: Untuk anak yang kesulitan memproses instruksi verbal, kartu gambar atau isyarat visual lainnya dapat sangat membantu dalam memahami dan merespons.
  5. Kurangi Tekanan untuk Berbicara: Terkadang, tekanan untuk berkomunikasi bisa meningkatkan perilaku membeo. Beri anak ruang dan waktu untuk merespons tanpa terlalu banyak intervensi.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak sama dengan yang lain. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci. Jika perilaku membeo sangat dominan atau mengganggu perkembangan komunikasi anak, sangat disarankan untuk mencari bantuan profesional. Terapis wicara atau spesialis perkembangan anak dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan mengembangkan rencana intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan individu anak. Mereka dapat memberikan panduan dan dukungan yang spesifik untuk membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih efektif.

Mendorong komunikasi fungsional pada anak yang membeo adalah perjalanan yang membutuhkan pemahaman dan strategi yang tepat. Dengan dukungan yang sesuai, anak dapat belajar untuk mengungkapkan diri mereka dengan cara yang lebih bermakna, membuka pintu untuk interaksi sosial yang lebih kaya dan partisipasi yang lebih aktif dalam dunia mereka.

 

Penulis: Syafrianis

SK SATGAS COVID-19

SOP PROTOKOLER COVID-19

DAPODIKMEN

Video SLB Autisma YPPA Padang di Guru Keliling RRI

YPPA SUMBAR

Gedung Sekolah

Kontak

Alamat :

Jl. Garuda II Kel. Andalas

Telepon :

081267609887

Email :

slbautisma.yppapadang@gmail.com

Media Sosial :

Kepala Sekolah dan Majelis Guru

Layanan

Oktober 2025

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31