-800x450.jpg)
11 Permainan untuk Melatih Fokus dan Konsentrasi Anak Autis SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis oleh Siti Nurrahmah, S.Pd
Ada beberapa bentuk permainan
yang yang dapat dilakukan guru-guru YPPA untuk melatih fokus dan konsentrasi
dalam belajar dengan menggunakan berbagai media yang ada disekolah dan bisa
juga dilakukkan dirumah, diantaranya adalah :
1. Puzzle
Mainan yang cara mainnya adalah dengan
menyusun potongan gambar ini sudah memang akan menuntut konsentrasi anak.
Permainan puzzle ini sangat baik bagi anak untuk meningkatkan daya fokusnya.
Agar lebih menarik bagi anak maka maka dipilih
gambar puzzle yang menarik dan penuh warna. Sehingga anak menjadi penasaran dan
ingin menyelesaikan menyusun puzzle. Biasanya percobaan menyusun puzzle ini
tidak akan berjalan lancar dalam sekali main. Anak diberikan bimbingan untuk
melihat potongan-potongan gambar lebih teliti dan belajar menyambung antara
satu gambar dengan gambar lain. Pada tahap awal biasanya anak minta bantuan
untuk menyusun puzzle, tapi bila anak sudah bisa menguasai maka sulit juga
untuk beralih dari mainan tersebut.
2.
Lego
mengajarkan anak fokus merakit mainan sebelum
dimainkan
Anak mana yang tidak tertarik dengan
permainan Lego. Di balik kerennya mainan ini ternyata butuh usaha untuk
membangun dan menyusun Lego sampai bisa dimainkan. Permainan Lego ini sangat
menyita konsentrasi dan waktu anak. Jika anak memiliki fokus yang baik dan
ulet, biasanya dia akan menyusun lego walau awalnya banyak terjadi kesalahan
dan kadang anak minta bantu untuk menyusun legonya.
Anak akan menyusun lego biasanya sesuai
keinginan sendiri sehingga tidak mau untuk diarahkan, mereka punya ide sendiri
untuk menyelesaikan mainannya.
3.
Bongkar pasang balok
Bongkar pasang memiliki banyak pilihan. Ada
yang berbentuk hewan, angka, huruf, alat transportasi, atau buah. Cara
memainkan bongkar pasang ini adalah dengan melepas semua gambar yang menempel
dan memasangnya kembali sesuai dengan bentuknya agar pas terpasang. Biasanya
anak akan memasang tidak sesuai dan masih asal dan kadang anak marah dan
melempar mainannya bila belum berhasil atau minta bantuan pada gurunya.
Bahkan ada ada yang kesal karena saat dia
memasang tidak sesuai dan malah tidak bisa menempel. Nah, agar anak tidak bad
mood coba ajak berikan panduan dengan cara yang menyenangkan.
4.
Mainan pancingan ikan
Mainan pancingan juga termasuk mainan klasik. Kalau jenis mainan ini
sudah tentu mengharuskan pemainnya konsentrasi dan tidak boleh banyak gerak.
Cara memainkannya ada memasukan kail pada mulut ikan yang memutar. Apalagi
ukuran ikan yang kecil membuat anak kadang merasa kesulitan untuk memancingnya.
Guru harus memberikan instruksi kepada anak untuk bisa memasukan kail ke mulut ikan . Dan saat kail sudah menempel mulut, tarik pancingan Kalau berhasil, anak akan menjadi senang dan gembira karena mendapatkan ikannya, mulut ikan menggunakan magnet yang jika kail dekat dengan mulut ikan dia akan menempel dan bisa menarik ikan dari kolam. Pancingan jenis ini biasanya memiliki ukuran ikan yang lebih besar. Hanya saja memainkannya butuh kolam kecil atau atau ember yang diisi air.
5.
Puzzle 3D
Mainan model baru ini cukup mirip dengan permainan brick, yaitu anak harus memasang dan merakit baru bisa dimainkan. Puzzle 3D ini bisa terbuat dari kertas karton tebal atau kayu tipis yang halus. Bagian puzzle biasanya memiliki warna natural atau hanya satu warna. Nah, bagian-bagian ini harus disusun sehingga bisa menjadi suatu bentuk. Bisa bentuk hewan, bangunan, atau bentuk menarik lainnya.
Anak tentu akan tertarik bagaimana cara
memainkannya. Kunci dari mainan ini adalah dengan mengikuti semua petunjuk dan
instruksi agar Puzzle 3D bisa terbentuk dengan sempurna. Permainan ini membuat
anak jadi lebih ulet.
6.
Mencocokan Bentuk Geometri
Ada banyak mainan anak yang bermain dengan bentuk geometri. Salah satunya adalah memasukkan bentuk geometri tersebut ke dalam lubang yang sesuai dengan bentuknya. Lubang-lubang dengan berbagai bentuk ini bisa berada di sekeliling bola, kubus, atau bentuk lainnya.
Anak akan mencoba ke beberapa lubang dan
mulai mencocokan mana yang pas. Sebelum anak binggung untuk memulai guru bisa
berikan contoh terlebih dahulu. Misalnya bentuk kubus masukkan ke dalam lubang
yang berbentuk kotak, anak akan senang kalau dia bisa memainkan mainan ini
dengan lancar. Permaian ini membuat anak mencoba berbagai usaha.
7.
Flash Card
Flash card atau kartu pintar merupakan mainan
yang edukasi yang memiliki banyak manfaat khususnya melatih konsentrasi anak.
Cara memainkannya selain melihat gambar di kartu dan mengetahui namanya adalah
dengan bermain tebak-tebakan. Misalnya kartu pintar gambar benda, pilih sekitar
4-6 kartu dan kemudian kenalkan nama-nama benda tersebut. Kemudian acak-acak
susunan kartu dan mulai bermain tebak-tebakan.
Jika anak
belum lancar bicara, guru bisa menyebutkan nama benda dan anak yang
menunjuk nama benda tersebut. Dan bisa dilakukan sebaliknya bila anak sudah
bisa bicara dan menyebutkan nama benda dengan baik. Dengan sering bermain kartu
pintar, anak jadi terlatih daya ingatnya dan dia juga makin hafal dengan
nama-nama benda yang ada di kartu tersebut. Permainan ini dapat menstimulasi
daya ingat anak.
8. Cooking Toy Set
Mainan yang melatih fokus anak, salah satu
mainan yang paling populer di kalangan anak perempuan adalah permainan
masak-masakan. Tidak hanya berfungsi sebagai mainan saja, permainan ini
ternyata juga memberikan banyak manfaat mengedukasi. Jika anak ingin main
masak-masakan dengan keseruan seperti aslinya, cooking toy set ini akan
memenuhi keinginan anak. Tampilan mainannya membuat anak seakan berada di dapur
sungguhan. Anak juga akan belajar bertanggung jawab dalam bermain karena
mainannya mudah untuk dirapikan. Permaian ini membuat anak beranin
mengeksplorasi lingkungannya.
9.
Mainan Balok Toy Animal Series
Mainan yang melatih fokus anak, menyusun
balok hingga menjadi bentuk hewan favorit anak tentunya akan meningkatkan
kreativitas, kemampuan berpikir, dan konsentrasinya. Ajak anak menyusun
baloknya bersama dan berikan tantangan setiap kali memainkannya. Misalnya, jika
hari ini guru minta dia membuat anjing ukuran kecil dari balok-balok ini, besok
minta anak membuat anjing yang ukurannya lebih besar.
10.
Bermain Congklak
Permainan tradisional ini juga dapat melatih sosialisasi
anak auits imajinasi dan fokus anak
dengan cara permainan bergiliran.
Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai
dapat mengambil semua biji pada lubang kecil yang diinginkannya, untuk
disebarkan satu biji perlubang berututan searah jarum jam, langkah tersebut
dilakukkan berulang. Apabila pada lubang terakhir meletakkan biji masih ada
isinya ( lobang tersebut tidak kosong ), maka pemain tersebut melanjutkan
dengan mengambil semua biji yang terdapat pada lubang dan melanjutkan
permainannya. Apabila peletakkan biji terakhir berada pada lubang yang kosong
maka pemain tidak dapat melanjutkan langkah.
Giliran untuk pemain selanjutnya , keadaan ini disebut sebagai keadaan
mati.
11. Permainan
Bola Bekel
Permainan tradisional bola
bekel membutuhkan bola karet yang bisa memantul
dan biji, meski hanya memantulkan bola dan mengambil biji, permainan ini juga
butuh keahlian, kecepatan tangan dan konsentrasi penuh. Jika tidak maka tidak akan naik level dan kalah dari
pemain lain Permainan ini, juga bisa
dimainkan dengan beberapa orang, dengan cara bergantian. Semakin tinggi level
yang sudah anak lalui, maka permainan akan semakin menantang.
Karena, yang awalnya anak
hanya mengambil biji satu persatu, di level tertentu anak harus mengambil biji
sekaligus enam, dalam sekali pantulan bola. (*)