
5 Cara Melatih Motorik Mulut Anak Autis di SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis Oleh : Endriyeni, S.Pd
Slbautisma-yppapadang.sch.id - Autisma adalah gangguan
perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan
penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, disamping itu
anak autis juga mengalami gangguan
prilaku dan membatasi minat penderitannya.
Menurut Yuwono
(2009:26) autisma merupakan gangguan perkembangan Neorologis yang sangat
komplek /berat dalam kehidupan yang panjang meliputi gangguan pada interaksi sosial, komunikasi bahasa dan prilaku serta ganngguan
emosi.
Berdasarkan pengertian
tersebut dapat diambil suatu kesimpulan
bahwasannya anak autis mengalami hambatan atau gaangguan pada interaksi sosial,
komunikasi atau bahasanya. Dari hasil pengamatan di lapangan umumnya anak autis
mengalami keterbatasan
dalam hal bahasa dan bicaranya. Setiap mereka memiliki kemampuan bahasa dan
bicara yang berbeda. Ada diantara mereka yang sudah mampu mengeluarkan
kata-kata tapi hanya sekedar meniru seperti meniru ucapan-ucapan iklan di televisi,
ada juga yang sudah mampu mengucapkan
kata-kata tapi ucapannya belum tepat dan ada juga yang belum mampu untuk
mengeluarkan suara/huruf vokal.
Sebagaimana yang kita
ketahui anak autis ini dikatakan juga sebagai makhluk sosial yang nantinya akan
berhubungan dengan orang-orang disekitarnya. Kemampuan berbicara ini merupakan
suatu hal yang sangat penting dikuasai oleh anak, dengan kemampuannya berbicara
mereka akan mampu unutk menggungkapkan keinginannya kepada orang lain, dengan
berbicara ini bisa menjalin
komunikasi dengan orang lain, dengan berbicara orang lain bisa paham dengan apa
yang mereka inginkan sehinggga dapat mencipktakan komunikasi yang baik.
SLB Autisma YPPA merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus yaitu anak autisma. Dalam menangani anak autis ini sekolah Autisma YPPA menggunakan pendekatan ABA. Pendekatan ABA merupakan tata laksana perilaku yang memiliki prinsip terukur, terarah, dan sistematis dalam melatih kemampuan interaksi sosial ( Kingley,2006 dalam Handojo, 2009). Pendekatan ABA ini terdpat program-program yang akan dilaksanakan. Ada 3 kurikulum yang harus dikuasai oleh anak diantaranya Kurikulum awal, kurikulum menengah dan lanjut, agar anak Autis mampu berbahasa dan berbicara mereka membutuhlan latihan bicara yang kontinu, dan mereka dilatih mengucapka kata-kata dengan baik dan benar, Namun sebelum melaksanakan latihan bicara ini terlebih dahulu dilatih kemampuan motorik oral ( mulut ) anak terlebih dahulu. Latihan tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Melatih motorik mulut anak.
Tujuannya untuk meningkatkan respons fungsional gerakan mulut atau melatih keterampilan berbicara dengan tepat. Latihan motorik mulut ini terdiri dari : membuka mulut, menjulurkan lidah, merapatkan bibir, menggertakkan gigi, meletakkan lidah di gigi atas, meletakkan gigi atas dibibir bawah, monyong. Proses ini dilakukan dengan mempersiapkan perhatian siswa setelah itu instruksikan “Tiru” dan siswa menirukan model yang dilakukan guru.
2. Melatih anak mengucapkan huruf Vokal
Latihan
mengucapkan huruf vokal ini dapat meransang
semua otot mulut.
Misalnya : a a a a a , i i i i i , u u u u u, e e e e e, o o o o o
3. Latihan meniup buble.
Tujuannya memperkuat otot mulut dan rahangnya. Aktifitas meniup buble ini dilaksanakan secara rileks sehingga anak merasa senang melakukannya.
4. Meniup lilin
Kegiatan meniup merupakan suatu kegiatan melatih oral motorik anak. Oral motorik adalah sistem gerak otot yang mencakup area rongga mulut termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir dan pipi.
5. Latihan minum dengan berbagai macam bentuk sedotan
Latihan ini bertujuan memberikan rangsangan dan
latihan gerak pada rongga mulut. Membantu menguatkan otot wajah dan mulut.
Meskipun blepotan saat minum, namun memiliki dampak baik secara fisik. Perlu
diperhatikan juga sedotan terbuat dari bahan yang aman. (*)