-800x450.jpg)
5 Tahap Membangun Kontak Mata Siswa SLB Autisma YPPA Padang
Ditulis oleh : Siskandi Novia Guswita, A Ma
Setiap siswa membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam latihan ini. Lama atau cepatnya respon siswa tergantung kepada kondisi hambatan yang dialaminya. Siswa dinyatakan mampu berkontak mata dengan baik, dengan siapa saja, di tempat yang berbeda (baik di sekolah, di rumah ataupun dimanapun berada) dan kapan saja responnya tetap sama yaitu : ketika dipanggil namanya langsung menoleh.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum terapi diberikan:
a. Membangun
komitmen keluarga, dalam artian keluarga harus menggunakan satu bahasa, bahasa yang digunakan harus : singkat, padat,
dan konsisten.
b. Ruangan yang
digunakan untuk melatih siswa harus bebas distraksi atau bebas dari
hal-hal yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga
dalam latihan semakin sulit memfokuskan kontak mata siswa.
c. Siapkan imbalan yang disukai anak, imbalan yang diberikan harus : glutein free, casein free dan sugar free. Imbalan diberikan jika anak berprilaku sesuai dengan yang kita inginkan, dengan imbalan yang tepat anak akan cendrung mengulang prilaku positif. Imbalan bisa berupa makanan ataupun mainan yang disukai anak.
Tahapan-tahapan dalam mengajarkan kontak mata kepada anak autis :
1.
Latihan
kontak mata dengan promp/bantuan
a.
Siapkan dua kursi kecil, satu kursi untuk anak dan satu lagi kursi
untuk guru, kursi guru lebih rendah dari
kursi anak, sehingga mata anak dan guru bisa sama tinggi.
b.
Siapkan perhatian anak.
c.
Panggil nama anak sambil mengatakan ‘lihat’
dan letakkan imbalan yang sudah dipotong kecil-kecil/ benda seekat-dekatnya ke
mata guru, imbalan yang dimaksudkan digunakan sebagai
promp/bantuan untuk merespon anak berkontak mata dengan guru.
d.
Ulangi kegiatan di atas sampai anak melihat
ketika dipanggil namanya, bisa dilakukan sambil memegang dagu ataupun mencolek
anak.
e.
Pastikan anak melihat ketika dipanggil ke
mata guru, bukan hanya ke imbalan yang
berupa potongan kue atau benda dan pastikan anak melihat atas instruksi yang
guru berikan
f.
Ketika anak melihat segera berikan imbalan,
jika imbalan berupa makanan dapat dimakan oleh anak dan jika imbalan berupa
benda dekatkan benda itu ke mata anak
terlebih dahulu setelah itu berikan imbalan itu ke tangan anak agar anak bisa memainkan benda yang
disukainya itu untuk beberapa saat,
jangan memberikan imbalan ketika anak menoleh, karena anak bisa salah
menafsirkan.
g.
Lanjutkan latihan kontak mata, tingkatkan
kontak mata, perlambat pemberian imbalan kue atau benda, tahan untuk beberapa
saat, setelah itu baru berikan imbalan.
h.
Lanjutkan terus latihan kontak mata, sampai
anak bisa melihat saat dipanggil namanya, tanpa promp dan atas reguest guru,
jangan lupa memberikan penguatan saat anak mampu membuat kontak mata dengan
guru.
2. Latihan kontak mata dengan fiksasi
a.
Pastikan posisi mata anak berhadapan sama
tinggi dengan mata guru.
b.
Instruksikan lihat, jika anak tidak berespon untuk melihat, lakukan fiksasi.
c.
Fiksasi kepala dengan cara meletakkan kedua
tangan asisten guru ke kepala anak yang dipegangkan dari belakang, kemudian
guru yang duduk dihadapan anak memberikan intruksi lihat. Biasanya fiksasi ini membuat anak tidak nyaman.
d.
Jika anak melihat lepaskan fiksasi/pegangan
e. Fiksasi dapat kita hilangkan jika anak melihat guru ketika dipanggil
3. Latihan kontak mata dengan cara mengikuti arah pandangan anak
a.
Posisikan anak duduk duduk di kursi atau
berbaring, mata anak sama tinggi dengan
mata guru.
b. Instruksikan lihat, jika anak tidak memandang, atau melihat kearah lain, maka
wajah guru dapat mengikuti arah pandangan anak.
c.
Imbalan
diberikan saat guru mengikuti pandangan anak.
4. Latihan kontak mata tanpa promp/bantuan
a.
Siapkan perhatian anak.
b.
instruksikan lihat, anak langsung melihat tanpa imbalan yang diletakkan dekat mata guru, imbalan tetap disiapkan jika anak memandang dan cukup bertahan sesuai dengan
penilaian yang dtetapkan guru, berikan imbalan yang disukai anak.
5. Latihan kontak mata saat bermain
Latihan
kontak mata juga dapat dilakukan saat anak bermain besama-sama dengan anak
lain, guru memanggil nama anak, tanpa instruksi lihat, Pastikan guru memanggil
anak, harus dengan suatu keperluan atau ada tujuan yang jelas, sehingga anak mengganggap panggilan itu bermakna baginya.
Misalnya guru memanggil anak sambil menggerakkan tangan dan mengatakan sini. Kontak mata sambil bermain ini bisa juga dilakukan guru dengan bermain cilubba dengan siswa.
Guru melatih kontak mata dengan bermain cilubba
Latihan kontak mata yang dilakukan secara konsisten. Siswa akan terbiasa
untuk mendengarkan dan belajar untuk focus ketika namanya dipanggil. Selain itu
kontak mata yang stabil akan memudahkan anak mengerti perintah.