-800x450.jpg)
Guru dan Orang Tua Berkolaborasi dlm Pembelajaran ADL di Masa Pandemi
ditulis oleh Puput Deswita, S.Pd
Slbautisma-yppapadang.sch.id - Pandemi Covid-19 sangat
besar pengaruhnya di bidang pendidikan terutama bagi Sekolah Luar Biasa yang
melayani anak berkebutuhan khusus (autis). Dengan PJJ kekhawatiran guru akan
kemandirian peserta didiknya bisa menurun mengingat kendala orang tua dengan
tanggung jawan lain dan kecendrung
memberi bantuan dan tidak memberikan kesempatan anak melakukan sendiri. Untuk
itu agar hal ini tidak terjadi orangtua dan guru harus saling bekerjasama, bahu
membahu membuat program ADL yang benar-benar memungkinkan untuk dijalankan di rumah. PJJ bukan berarti peserta didik
autis tidak belajar termasuk belajar kemandirian. Salah satu prinsip PJJ adalah
belajar pendidikan kecakapan hidup.
Sesuai dengan Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bahwa masa pandemi ini, sekolah diberikan kebebasan memilih kurikulum yang akan diterapkan dan disesuikan dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Pembelajaran Jarak jauh harus mendorong kolaborasi, orang tua, guru dan peserta didik itu sendiri untuk berdaya belajar menghadapi situasi darurat akibat wabah virus corona. PJJ harus megandung kebermaknaan dan menyenangkan serta variatif dengan tugas-tugas fungsional
Salah satu upaya yang dapat
dilakukan orangtua dalam melatih kemandirian anak dengan melibatkan mereka ke
dalam setiap kegiatan di rumah. Sekecil apapun usaha yang dilakukan anak, orang
tua harus memberikan penghargaan berupa pujian, sentuhan, sehingga anak akan
cendrung mengulang pekerjaan tersebut. Belajar sambil bermain peran dan
bercerita juga dapat dilakukan orang tua. Masa pandemi ini orangtua dan guru harus
berperan aktif agar belajar di masa pandemic ini terlaksana dengan optimal.
Activity Daily Living
merupakan kegiatan melakukan pekerjaan rutin sehari-hari. Activity of Daily
Living sangat bermanfaat untuk melatih kemandirian anak agar dapat menolong diri
sendiri. Mereka sangat menyukai hal yang teratur. Untuk itu kita bisa
membiasakan mereka melakukan hal-hal kecil sederhana seperti makan, mandi
sendiri, memenuhi kebutuhannya sendiri, mengajarkannya mencuci piring, menyapu,
membuang sampah, merapikan sepatu, memasak dan kegiatan ADL lainnya.
Bentuk kolaborasi yang dapat
dilakukan guru dan orang tua untuk mengetahui kemampuan dasar/ awal kemandirian
siswa adalah dengan melakukan asesmen, Hasil asesmen menjadi acuan bagi guru
untuk menetapkan program ADL yang tepat. Asesmen dilakukan secara virtual. Guru
dan siswa harus membuat catatan progress perkembangan kemandirian siswa sebahai
bahan evaluasi nantinya.
Masa PJJ guru mengirimkan
foto langkah-langkah pelaksanaan ADL, membuat video pembelajaran sehubungan
dengan ADL yang akan dilakukan, memantau pelaksanaan program melalui video call
dengan peserta didik dan orangtua, mengevaluasi setiap hasil kerja yang
dilakukan anak secara online seperti memberikan saran dalam pelaksanaan program
ADL dan membuka konsultasi belajar setiap anak.
Dalam pemberian materi
pembelajaran ADL ini tentunya guru
menggunakan metode agar siswa mudah memahami pembelajaran. Metode yang
digunakan guru yaitu analisis tugas. Analisis tugas ini bertujuan agar
mempermudah siswa dalam melakukan suatu tugas yang mana pada analisis tugas
suatu pekerjaan dapat diurutkan secara sitematis. Dalam memantau perkembangan ADL peserta didik
di rumah maka orangtua dapat memberikan tanda ceklis pada setiap
langkah-langkah tugas yang telah diselesaikan dan mengisi keterangan apakah dalam
prosesnya anak mampu (M), mampu dengan bantun (MB) dan tidak mampu (TM).
Siswa berlatih ADL mencuci
piring dan memasang baju
Dalam pembelajaran ini,
orang tua harus memberikan contoh dan memberikan kesempatan mereka melakukan
sendiri serta mengurangi bantuan/prompt sedikit demi sedikit. Latihan dilakukan
berkali-kali sampai mereka terbiasa. Seiring dengan rutinitas perlahan-lahan
mengurangi ketergantungan mereka kepada orang lain. Orang tua harus membiasakan
memberikan reword/penghargaan setiap anak berespon positif sehingga mereka
cendrung mempertahankan perilaku ini.
Banyak kendala yang
dirasakan orangtua dalam pelaksanaan kegiatan ADL di rumah seperti anak
mengamuk, menolak dan menunjukkan perilaku perlawanan agar kegiatan
terhenti dan orang tua cendrung menyelesaikan
saja, dengan adanya kolaborasi guru dan orang tua sehingga kendala tersebut
dapat teratasi (*)