
Cara Buat Toge Tanpa Buntut di Materi Pengembangan Kecakapan Vokasional Siswa SLB Autisma YPPA Padang
SlbAutisma-YPPAPadang.sch.id - Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan
penderita dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, autism juga menyebabkan
gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya.
Autisme sekarang
disebut sebagai gangguan spectrum autism
atau autism spectrum
disorder (ASD). Gangguan spectrum autisme yang memengaruhi system saraf.
Rentang dan keparahan gejala dapat bervariasi. Gejala umum berupa
sulit berkomunikasi, sulit berinteraksi sosial, minat yang obsesif, dan perilaku
repetitif.
Pengenalan dini, serta terapi perilaku, pendidikan, dan keluarga dapat mengurangi gejala dan mendukung pengembangan dan pembelajaran.
Upaya yang dilakukan untuk mengembangkan
kecakapan vokasional anak autis di SLB Autisma YPPA Padang sebagai beikut :
1.
Melakukan asesmen
vocasional
2.
Mengembangkan potentesi
yang ada pada peserta didik
3.
Memberikan layanan keterampilan
yang sesuai dengan minat bakat anak
4.
Kerjasama peserta didik,
guru dan orang tua
5.
Komunikasi yang baik
Pembelajaran pendidikan
formal tidak hanya memiliki kemampuan dalam bidang akademik namun juga memiliki
keahlian dan keterampilan hidup (life skills) untuk menunjang kehidupannya. Program kurikulum pendidikan keterampilan hidup merupakan salah satu
program pengembangan diri yang memiliki peran penting dalam rangka membekali peserta
didik agar dapat hidup secara mandiri. Pendidikan
keterampilan bertujuan untuk menggali potensi
dan mengembangkan kemampuan peserta didik khususnya dalam bidang non akademik,
sehingga nantinya bisa menjadi bekal untuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih
baik.Keterampilan hidup yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu yang
terdapat dimasyarakat disebut sebagai keterampilan vocasional. Salah satu contoh
keterampilan vokasional yang sangat sederhana yang diajarkan di sekolah adalah cara
membuat toge tanpa buntut. Materi ini sesuai
dengan kompetensi dasar pembelajaran dalam
mata pelajaran Prakarya dengan kompetensi dasar :
3.1 Mengenal jenis-jenis tanaman
sayuran sesuai potensi di wilayah setempat
4.1
Memilah jenis tanaman sayuran untuk dibudidayakan sesuai potensi di wilayah setempat
Upaya ini dilakukan untuk mengembangan kecakapan keterampilan
vokasional peser ta didik secara mandiri.
Dalam melaksanakan pembuatan toge ini peserta
didik terlibat langsung mengerjakannya. Adapun kegiatan yang dilakukan menyediakan
alat dan bahannya.
Alat :
1.
Keranjang berlobang/keranjang surat
2.
Kain flannel
3.
Kain strimin plastik
4.
Wadah tempat menampung air
5.
Gayung untuk menyiram
6.
Gunting
Bahan :
1.
Kacang hijau
Langkah –langkah membuat toge
tanpa buntut :
1.
Kacang hijau dicuci bersih, kemudian direndam
dengan air hangat selama 3 jam.
2.
Letakkan kain strimin yang sudah dipotong seukuran
dasar keranjang.
3.
Letakkan kain flannel yang sudah dipotong seukuran
dasar keranjang dan sudah dibasahi di atas kain strimin.
4.
Taburkan kacang hijau di atas kain flannel
dengan merata.
5.
Letakan lagi satu lembar kain strimin di atas
kacang hijau.
6.
Letakkan lagi selembar kain flannel di atas kain strimin, dan taburkan lagi kacang hijau dengan
merata, ini untuk lapisan kedua, begitu juga dengan lapiasan ketiga.
7.
Tutup kacang hijau dengan dua lembar kain
flannel.
8.
Letakkan dalam wadah penampungan air.
9.
Disiram , danbuang air yang ada dalam wadah penampungan
air.
10. Simpan
di tempat yang gelap / tidak kena cahaya tapi cukup udara
11. Disiram
dua kali sehari.
12. Hari
keempat toge sudah dapat dipanen.
Proses membuatnya:
1.
Kacang hijau yang sudah dicuci bersih
dan direndam dengan air hangat selama 3
jam.
2. menaburkan
kacang hijau dengan merata, sebanyak 3 lapis
3.
Menyiramnya sebelum disimpan di tempat gelap dan membuang air di wadah penampungan
air
4.
disimpan di tempat yang gelap tapi cukup udara/ ditutup dengankardus
5.
Disiram dua kali sehari
6. Hari keempat toges udah dapat dipanen
Setelah toge dipanen langsung dipasarkan di lingkungan
sekolah dalam upaya mengembangkan kecakapan
vokasionalnya. Peserta didik diajarkan cara memanen toge tanpa buntut, cara menimbang,
cara jual beli dan peserta didik dapat mengenal nilai uang dalam jual beli.
Cara memanen toge tanpa buntut
dengan menggunting toge yang ada dilapisan kain flannel, sehingga akar toge tetap tergantung lapisan kain strimin,
seperti yang ada dalam gambar yang dipraktekkan
peserta didik. Setelah dipanen ditimbang, dimasukan dalam kemasan dan dijual
di lingkungan sekolah
Dengan telah dibekalinya peserta didik dengan keterampilan vokasional, dimasa pembelajaran jarak jauh ini keterampilan vokasional membuat toge dapat dilakukan peserta didik di rumah untuk mengembangkan kecakapan vokasional dengan bimbingan orang tua. Guru memberikan pembelajaran melalui video, whatsapp dan telpon. Orang tua juga senang dan semangat membimbing peserta didik di rumah, dan mengirimkan video keterampilan vokasional membuat toge.
Untuk mencapai upaya mengembangkan
kecakapan keterampilan vokasional peserta didik, perlu adanya kerjasama orang
tua dan guru, dan peserta didik serta komunikasi yang baik. Autis tidak menghalangi
peserta didik untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya disertai kreatifitas
guru dan orang tua untuk merealiasikannya, sehingga mereka punya keterampilan vokasional
untuk menunjang kemandirian hidupnya. Semangat untuk guru-guru hebat dan orang
tua- orang tua hebat.