PENTINGNYA PEMBELAJARAN PROGRAM KEKHUSUSAN BAGI ANAK AUTIS
Ditulis oleh : Asnitawati, S.Pd
Masing-masing
individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga proses belajar
yang diterapkan padanya harus disesuaikan dengan potensi dan kemampuan
yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas pada prinsipnya merupakan
pendidikan yang dapat
membentuk
individu yang berkarakter, mandiri, berakhlak mulia, dan berkompeten serta
mngoptimalkan potensi dan kemampuan yang dimiliki tersebut sehingga menjadi
bermanfaat untuk diri sendiri dan atau orang lain. Melihat karakteristik dan
keragaman yang ada, maka pendidikan tidak hanya sebatas pada pendidikan
akademik saja tapi juga pendidikan non akademik yaitu dalam bentuk pendidikan
keterampilan dan pendidikan program kekhususan.
Masing-masing
ketunaan memiliki program kekhususan yang berbeda-beda. Begitu pula dengan anak
autis. Program pengembangan kekhususan untuk anak autis yaitu Pengembangan
Interaksi, Komunikasi dan Perilaku. Adapun program kekhususan pada anak autis
terdiri dari beberapa kompetensi, yaitu :
1. Keterampilan Social
Keterampilan sosial adalah kemampuan
seorang individu untuk bekerjasama, melakukan interaksi dengan lingkungannya.
Untuk mengembangkan keterampilan sosial bagi peserta didik autis dapat kita
lakukan melalui aktivitas olahraga, sosialisasi, bermain bersama, dan kegiatan
bermain musik.
2. Sensoris motor
Sensory motor berarti kemampuan untuk
mengolah dan mengartikan seluruh rangsangan sensory yang diterima dari tubuh
maupun lingkungan dan kemudian menghasilkan respon yang terarah. Gejalanya bisa
tampak dari pengendalian sikap tubuh, motorik halus dan motorik kasar. Adanya
gangguan dalam keterampilan persepsi, kognitif,psikososial dan mengolah
rangsangan. Biasanya pserta didik autis juga mengalami gangguan pada
sensorsymotornya. Untuk itu perlu langkah untuk meminimalirnya yaitu dengan
cara memberikan terapi sensoris.
3. Pengembangan Diri
Pada dasarnya peserta
didik autis kurang memiliki kemandirian dalam merawat diri sehingga kebutuhan
dan kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sangatlah bergantung
kepada orang lain.Peserta didik autis
perlu dikembangkan/ dilatih kemandiriannya, sehingga dapat membuat mereka lebih
percaya diri untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, walaupun kemandirian
itu masih dalam tahap awal yaitu tentang merawat diri. Kemandirian juga merupakan salah
satu acuan utama atau indikator yang penting bagi orang tua, tentunya.
Kemandirian anak merupakan tujuan tiap orang tua pada anak-anaknya. Besar
harapan orangtua agar anaknya kelak dapat hidup mandiri, dalam arti tidak
merepotkan dan membebani orang lain, karena tidak selamanya anak akan hidup
dengan orangtuanya.
4. Bahasa dan Komunikasi.
Salah satu kesulitan yang dimiliki oleh
peserta didik autis adalah komunikasi, karena mengalami gangguan dalam
berbahasa (verbal
dan non verbal). Mereka sering kesulitan untuk mengkomunikasikan keinginannya
baik secara verbal (lisan/bicara) maupun non verbal (isyarat, gerak tubuh /
tulisan).
Agar semua kompetensi dapat
berkembang dengan baik maka dalam pengajaran anak autis harus berdasarkan
prinsip-prinsip terstruktur, terpola, terprogram, konsisten dan continue.
Apabila prinsip ini dapat kita lakukan dengan benar, maka harapan kita anak
autis akan dapat diterima masyarakat baik dalam lingkungan keluarga maupun
lingkungan sekitar.